Hasil pencarian google (18 Januari 2024 --pk 14.30 WIB) untuk Digital Transformation - 870.000.000 dan Quality 4.0 - 1.290.000.000. Kedua hal ini yang menjadi trend pembicaraan, nah bagaimana keterkaitan kedua hal tsb? Apa yang harus dilakukan? --Salam Improvement-
Â
"Pesan moralnya adalah perlunya berinovasi, mempr ediksi kebutuhan pelanggan, dan memberi dia lebih banyak. Siapa yang berinovasi dan beruntung akan menguasai pasar." ---W. EDWARDS DEMING, EKONOMI BARU (1993)*)
Jika Anda bertanya kepada, Â pemikiran apa yang mereka anggap paling penting saat ini jawabannya adalah tren teknologi, top management mereka mungkin akan mengatakan transformasi digital. Itu popularitas istilah ini mungkin melebihi pemahaman kebanyakan orang tentangnya, namun hal ini tidak mencegahnya menjadi hal yang wajib bagi hampir semua orang dalam organisasi di dunia saat ini. Pada dasarnya, transformasi digital adalah penerapan teknologi digital untuk meningkatkan kemampuan organisasi memenuhi tujuan strategisnya, membangun kemampuan, dan meningkatkan ketrampilan.
Sejak tahun 2016, banyak organisasi yang memulai transformasi digital, berinisiatif berjuang untuk mencapai tingkat keunggulan operasional yang diinginkan dan pengalaman pelanggan.Â
Menurut survei tahun 2019 oleh Celonis (https://tinyurl.com/yyhbp85m ),Â
- 73% eksekutif C-suite langsung melompat ke dalam taktik peluncuran kecerdasan buatan (AI- artificial intelligence), machine learning, dan inisiatif otomatisasi dan mengalami hasil yang mengecewakan.Â
- Lebih dari sepertiga bisnis yang disurvei melaporkan menghabiskan lebih dari $500.000 mengenai transformasi digital selama setahun terakhir,Â
- 45% eksekutif C-suite "tidak melakukannya karena tidak tahu harus mulai dari mana ketika akan mengembangkan strategi transformasi mereka."
(penjelasan mengenai C-suite bisa dilihat di https://www.mckinsey.com/featured-insights/mckinsey-explainers/what-is-the-c-suite)
Survei McKinsey tahun 2018 (https://www.mckinsey.com/capabilities/people-and-organizational-performance/our-insights/unlocking-success-in-digital-transformations ) mengungkapkan bahwa suramnya tingkat keberhasilan upaya transformasi digitalÂ
- < Â 26% untuk perusahaan teknologi, media, dan telekomunikasi,
- 4% s/d 11% untuk minyak dan gas, farmasi, dan otomotif industri.
- Organisasi kecil (kurang dari 100 karyawan) hampir tiga kali lebih mungkin melaporkan inisiatif yang sukses.
Membangun dan melaksanakan strategi digital yang berbasis kualitas dapat membantu menyelesaikan permasalahan ini dan memitigasi risiko keseluruhan dari inisiatif transformasi digital. Meskipun ketidakjelasan dapat menyebabkan inisiatif perbaikan yang mengecewakan, tertundanya pengenalan produk, dan investasi yang sia-sia, Celonis mencatat hal itu "ketergesaan untuk melakukan transformasi mengancam akan menggagalkan potensi kesuksesan" (Celonis 2019).
Meskipun banyak publikasi dan artikel penelitian berfokus pada smartfactory aspek Industri 4.0, Quality 4.0 adalah untuk semua orang. Bisnis apa pun yang memiliki system hierarki atau jaringan, di mana data dapat dikumpulkan kapan dan tingkat apa saja, bisa mendapatkan keuntungan dari teknologi baru yang mendukung keterhubungan. AI dan machine learning kini lebih mudah diakses dibandingkan sebelumnya, dan bahkan dalam skala kecil dunia usaha dapat mengeksplorasi potensi Quality 4.0 untuk meningkatkan proses. Berkat layanan cloud, Anda dapat menjalankan dan membuatnya sendiri model machine learning dalam hitungan menit---dengan biaya lebih murah, Anda tidak harus membayar untuk menyiapkan dan memelihara infrastruktur sendiri (seperti yang 10 dan 20 tahun yang lalu).
Mirip dengan quality yang berkembang lebih jauh dari manufaktur ke semua industri lainnya, Quality 4.0 akan berkembang jauh melampaui manufaktur.
Transformasi digital dan Quality 4.0 merupakan dua konsep yang saling terkait dan seringkali diimplementasikan bersama-sama dalam konteks perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan layanan/service.
Berikut adalah hubungan antara transformasi digital dan Quality 4.0:
1. **Digitalisasi sebagai Dasar Transformasi:**
  - Transformasi digital melibatkan adopsi teknologi digital dalam semua aspek operasional perusahaan, termasuk produksi, manajemen rantai pasok, dan layanan pelanggan.
  - Quality 4.0 memanfaatkan konsep digitalisasi untuk meningkatkan manajemen kualitas dengan mengintegrasikan teknologi seperti IoT, analitika data, dan otomatisasi ke dalam proses pengendalian kualitas.
2. **IoT (internet of things) dan Pengumpulan Data Real-Time:**
  - Dalam Quality 4.0, perangkat IoT digunakan untuk mengumpulkan data secara real-time dari berbagai titik dalam rantai produksi.
  - Transformasi digital mempercepat pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan data tersebut, memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat.
3. **Data Analitics dan Machine Learning:**
  - Kedua konsep ini saling melengkapi. Transformasi digital menciptakan basis data yang besar, sementara Quality 4.0 menggunakan data analytics dan machine learning untuk mengekstrak wawasan yang mendalam dari data tersebut, membantu dalam identifikasi masalah kualitas dan memprediksi potensi risiko.
4. **Otomatisasi dan Robotik:**
  - Transformasi digital membawa otomatisasi ke berbagai aspek operasional, termasuk produksi.
  - Quality 4.0 memanfaatkan otomatisasi dan robotik untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi dalam proses pengendalian kualitas.
5. **Integrasi Seluruh Rantai Pasok:**
  - Transformasi digital memungkinkan integrasi yang lebih baik antara perusahaan dan mitra bisnis dalam rantai pasok.
  - Quality 4.0 menghasilkan kolaborasi yang lebih baik dalam hal pengendalian kualitas di seluruh rantai pasok, memastikan bahwa standar kualitas dipertahankan dari awal hingga akhir.
6. **Fokus pada Pengalaman Pelanggan (CX -- customer experience):**
  - Transformasi digital sering kali menekankan pada peningkatan pengalaman pelanggan melalui solusi-solusi digital.
  - Quality 4.0 mendukung transformasi ini dengan memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memiliki tingkat kualitas yang tinggi, memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
7. **Perubahan Budaya dan Keterlibatan Karyawan:**
  - Transformasi Digitan dan Quality 4.0, keduanya memerlukan perubahan budaya perusahaan dan keterlibatan karyawan.
  - Penerapan Quality 4.0 dan transformasi digital membutuhkan adaptasi budaya yang terbuka terhadap perubahan dan peningkatan keterampilan karyawan dalam menggunakan teknologi baru.
     Melalui integrasi transformasi digital dan Quality 4.0, perusahaan dapat mencapai efisiensi operasional, kualitas produk yang lebih baik, dan kemampuan untuk bersaing secara lebih baik dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang.
Referensi
*) The New Economics for Industry, Government, Education - 2nd Edition by W. Edwards Deming (Author) -- (https://s.id/20fOm )
- Connected, Intelligent, Automated: The Definitive Guide to Digital Transformation and Quality 4.0 1st Edition by N. M. Radziwill (Author) -- (https://s.id/20fPn )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H