Mohon tunggu...
Noeradji Prabowo
Noeradji Prabowo Mohon Tunggu... Konsultan -

pemerhati Kaizen (continuous improvement)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Spedometerku

5 Agustus 2015   21:08 Diperbarui: 29 September 2016   15:50 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 

Kesimpulan

Indikator gaji dalam bekerja memang diperlukan, akan tetapi kita tidak bisa berbuat apapun terhadap indikator ini –dalam 7-Habits nya Stephen Covey dikenal sebagai lingkaran perhatian-.(https://www.youtube.com/watch?v=0AsYQNfk8Uk) Bergeraknya indikator gaji dipengaruhi oleh kerja keras, sehingga sering muncul anekdot 7P: pergi pagi pulang petang penghasilan pas-pasan.

Sebagai manusia kita mempunyai pilihan -dalam 7-Habits nya Stephen Covey dikenal sebagai lingkaran pengaruh- yaitu menggerakkan indikator kepuasan pelanggan, improvement dan belajar&berkembang. Karena ditiga indikator inilah kita bisa langsung berbuat sesuatu, hanya saja di tiga indikator ini kita bekerjanya harus cerdas.

Sering muncul pertanyaan, “Saya sudah menjalankan ketiga indikator tsb, akan tetapi mengapa indikator gaji tidak naik?”. Jawabannya adalah di speedometer kendaraan, kalau indikator bahan bakar menunjukkan angka penuh, apakah kecepatan kendaraan langsung naik? Semuanya memang membutuhkan waktu, sehingga setelah menjalankan tiga indikator dibutuhkan kerja yang ikhlas (Gambar-6)

Gambar-6: Kerja Keras + Kerja Cerdas = Kerja Ikhlas

Referensi:

  1. Kaizen: The Key To Japan's Competitive Success, by Masaaki Imai, Nov 1, 1986
  2. The 7 Habits of Highly Effective People by Stephen R. Covey, Nov 9, 2004
  3. The Balanced Scorecard: Translating Strategy into Action by Robert S. Kaplan and David P. Norton, Sep 1, 1996
  4. 20 Februari 2011: http://www.emeraldinsight.com/content_images/fig/0690260502002.png

Diposkan 21st February 2011 oleh KOMUNITAS IMPROVEMENT - NOERADJI PRABOWO (http://komunitasimprovement-noeradjiprabowo.blogspot.com/2011/02/spedometerku_21.html )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun