Mohon tunggu...
noer syafikah
noer syafikah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobby memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Generasi Digital yang Cerdas melalui Program Generasi Digital di SD Negeri 1 Kemantren

29 Agustus 2024   15:58 Diperbarui: 29 Agustus 2024   16:04 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era digital yang semakin pesat, kemampuan untuk memahami dan menggunakan teknologi informasi menjadi keterampilan kunci yang harus dimiliki sejak dini. Menyadari hal ini, tim Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) mengadakan serangkaian kegiatan literasi digital di SD Negeri 1 Kemantren, Desa Pakisjajar.

Di tengah maraknya penggunaan internet dan gadget oleh anak-anak, penting bagi mereka #untuk dibekali dengan keterampilan literasi digital sejak dini. Ada beberapa alasan mengapa literasi digital penting bagi anak sekolah dasar diantaranya untuk membantu anak-anak mengenali dan menghindari potensi bahaya di dunia maya, meningkatkan kemampuan mencari dan mengolah informasi untuk mendukung pembelajaran serta memberikan pemahaman tentang etika online dan cara menghindari perilaku negatif di internet. Literasi digital bukan hanya tentang mengajarkan anak-anak cara menggunakan komputer atau smartphone, tetapi juga tentang membangun pemahaman mendalam tentang peran teknologi dalam kehidupan mereka dan masyarakat secara luas. Ini termasuk memahami dampak positif dan negatif dari teknologi digital, serta bagaimana menggunakannya secara etis dan produktif.

Suasana di SD Negeri 1 Kemantren terasa berbeda sejak pertengahan Juli 2024. Sekelompok mahasiswa dari tim Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) hadir di sekolah, membawa semangat baru dan serangkaian kegiatan menarik yang membuat mata anak-anak berbinar penuh antusias. Mereka datang dengan misi penting: memperkenalkan dunia digital kepada para siswa sekolah dasar melalui program literasi digital yang komprehensif. Perjalanan digital ini dimulai pada tanggal 23 Juli 2024, ketika tim PMM mengadakan sesi "Pengenalan Internet Dasar". Ruang kelas yang biasanya hening kini dipenuhi celetukan penasaran dan tawa riang anak-anak saat mereka belajar tentang apa itu internet, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja yang bisa dilakukan di dunia maya. Para siswa yang sebelumnya hanya tahu cara bermain game di smartphone orang tua mereka, kini mulai memahami luasnya cakrawala digital yang terbentang di hadapan mereka.

Keesokan harinya, 24 Juli 2024, suasana semakin meriah dengan diadakannya "Kuis Berhadiah tentang Internet". Anak-anak berlomba-lomba mengacungkan tangan, berebut menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar internet yang diajukan oleh tim PMM. Hadiah-hadiah kecil yang disiapkan menjadi motivasi tambahan, tapi yang lebih penting, kegiatan ini membantu memantapkan pemahaman mereka tentang materi yang telah dipelajari sehari sebelumnya. Memasuki hari ketiga, 25 Juli 2024, fokus beralih ke topik yang tak kalah penting: penggunaan teknologi yang sehat. Tim PMM memaparkan materi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak. Mereka belajar tentang pentingnya mengatur waktu penggunaan gadget, posisi duduk yang benar saat menggunakan komputer, dan bagaimana menjaga kesehatan mata di era digital. Para siswa mulai menyadari bahwa menjadi 'digital native' bukan hanya soal mahir menggunakan teknologi, tapi juga bijak dalam pemanfaatannya.

Dua hari kemudian, pada 27 Juli 2024, tim PMM mengangkat isu yang sering luput dari perhatian namun sangat krusial: cyberbullying. Melalui role-play dan diskusi interaktif, anak-anak belajar mengenali tanda-tanda cyberbullying, dampak negatifnya, dan langkah-langkah yang bisa diambil jika mereka atau teman mereka menjadi korban. Sesi ini membuka mata mereka tentang pentingnya bersikap baik dan bertanggung jawab, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Pada tanggal 29 Juli 2024, tim PMM mengadakan sesi "Pengenalan Literasi Digital" yang lebih mendalam. Anak-anak diajak untuk memahami konsep literasi digital secara lebih luas, termasuk bagaimana cara mencari informasi yang benar di internet, mengevaluasi kredibilitas sumber informasi, dan menjadi pengguna internet yang kritis dan bertanggung jawab. Memasuki bulan Agustus, tepatnya tanggal 2-3 Agustus 2024, program ditutup dengan pembelajaran Microsoft Word. Selama dua hari, anak-anak diperkenalkan dengan dasar-dasar penggunaan aplikasi pengolah kata ini. Mereka belajar membuat dokumen sederhana, memformat teks, dan bahkan membuat poster digital sederhana. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis, tetapi juga membuka wawasan mereka tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran dan kreativitas.

Rangkaian kegiatan ini dirancang dengan cermat untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang dunia digital kepada para siswa. Mulai dari pengenalan dasar-dasar internet hingga penggunaan aplikasi produktivitas, program ini telah membuka pintu bagi anak-anak SD Negeri 1 Kemantren untuk menjelajahi dunia digital dengan lebih aman, cerdas, dan bertanggung jawab. Melihat antusiasme dan perkembangan pemahaman anak-anak selama program berlangsung, tim PMM merasa optimis. Mereka percaya bahwa benih-benih literasi digital yang telah ditanam ini akan tumbuh dan berkembang, mempersiapkan generasi muda ini untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital yang terus berevolusi.

Dalam rangkaian kegiatan, tim PMM juga menekankan beberapa poin penting yang harus diperhatikan anak-anak saat mengakses internet diantaranya adalah tidak membagikan informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal, memastikan kebenaran informasi sebelum mempercayai atau membagikannya, bersikap sopan dan menghormati orang lain saat berinteraksi online, mengatur waktu penggunaan gadget dan internet serta juga pentingnya pendampingan orang tua dalam aktivitas online anak.

Pelaksanaan program ini tidak lepas dari tantangan. Antusiasme tinggi siswa terkadang menyebabkan kegaduhan, namun tim PMM berhasil mengatasinya dengan merancang kegiatan yang lebih terstruktur dan membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Variasi tingkat pemahaman siswa juga menjadi perhatian. Untuk mengatasinya, tim menggunakan metode pengajaran yang beragam, termasuk permainan, kuis, dan diskusi, serta memberikan pendampingan individual bagi siswa yang membutuhkan.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang terhadap pemahaman digital anak sekolah dasar. Program literasi digital di SD Negeri 1 Kemantren merupakan langkah penting dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital. Dengan membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan, kita berharap dapat menciptakan generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga bijak dan aman dalam menggunakannya. Sebagai penutup, kepala sekolah SD Negeri 1 Kemantren menyatakan, "Program ini sangat bermanfaat bagi siswa kami. Kami berharap keterampilan yang mereka dapatkan akan membantu mereka menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan bertanggung jawab di masa depan." 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun