Komunikasi dan Perubahan sosial merupakan suatu hal yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Di dalam hal ini Komunikasi dan perubahan sosial akan selalu ada dimanapun dan kapanpun serta dalam  kondisi apapun, setiap orang tentu sering mengalami hal ini karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu mengalami perubahan dan selalu bergantung pada orang lain.  Perubahan Sosial adalah proses sosial yang dialami masyarakat dan semua unsur-unsur budaya dan sistem sistem sosial. di Era perubahan sosial saat ini diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan atau keahlian di bidangnya masing masing.
Yuk cari tahu lebih dalam apa sih aplikasi Tiktok itu?
Tiktok merupakan salah satu aplikasi yang banyak digunakan oleh masyarakat terutama para gen z di zaman milenial ini. Tiktok mulai dikenal pada masyarakat indonesia pada bulan Agustus 2018, sebelumnya platform ini pernah di blokir oleh  Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) karena dianggap tidak memberikan konten yang positif dan tidak mendidik.
Tiktok mempunyai berbagai macam fitur di dalamnya, salah satu nya adalah Tiktok Shop. Tiktok Shop adalah fitur social commerce yang memungkinkan pengguna dan kreator untuk mempromosikan serta menjual produk mereka melalui aplikasi TikTok tersebut.
Belakangan ini sedang ramai terkait penutupan Tiktok Shop yang menyebabkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia. Tiktok Shop resmi ditutup pada tanggal 4 oktober 2023. Banyak creator, affiiator produk dan agency live streaming yang mengeluh atas kejadian ini. Alasan ditutupnya Tiktok Shop yaitu karena merusak ekosistem penjualan pada UMKM lokal yang berjualan secara offline.
Kementerian Perdagangan menerbitkan aturan baru tentang  perizinan berusaha, periklanan, pembinaan dan pengawasan pelaku usaha dalam perdagangan melalui sistem elektronik yang terdapat dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023.
Adanya keputusan ini banyak sekali pro dan kontra dari masyarakat. Jika kita lihat dari sisi positif adanya Tiktok Shop yaitu dapat memudahkan masyarakat membeli barang yang diinginkan dan di dalam platform tersebut banyak sekali potongan potongan harga atau gratis ongkir yang menyebabkan konsumen sangat senang berbelanja di platform ini daripada di e-commerce lainnya. Adapun kontra dari masyarakat yang setuju bahwa Tiktok Shop ditutup supaya umkm dan pedagang lokal di luar sana tidak merasa di rugikan.
Impact dari ditutup nya tiktok shop ini berpengaruh terhadap creator-creator dan perusahaan agency social media yang sebagian mengandalkan Gross Merchandise Value (GMV). Perusahan agency atau content creator biasanya mengiklankan produknya dengan cara live di tikok lalu mereka memasukan barang produksi mereka ke keranjang kuning, sesekali mereka mengadakan promosi dengan cara memberikan potongan harga besar besaran pada saat mereka live streaming. Banyak dari mereka juga membuka affiliator untuk menambah omset bagi produk mereka.Â
Menurut Zulkifli Hasan selaku Menteri Perdagangan RI hal ini tidak masalah jika platform tiktok hanya digunakan sebagai media hiburan asal tidak digabungkan antara media hiburan dengan media perbelanjaan online atau E- commerce. Pemerintah hanya ingin mengatur dan memisahkan fungsi media sosial dan e-commerce. Setelah tiktok shop ini tutup, banyak juga agency yang tutup dan mungkin terpaksa melakukan layoff kepada karyawan-karyawa nya. Menurut merka dengan adanya tiktokshop ini membuka lapangan pekerjaan bagi orang yang membutuhkan. Mereka juga sangat kecewa terhadap kebijakan yang ada. Â
Beberapa tanggapan netizen di laman instagram @folkative yang berjudul
" Tiktok Shop tutup, seller Tanah Abang minta e-commerce lain juga tutup"
@boycandra "Yang minta semua marketplace dihapus, suruh pindah aja ke zaman batu sendirian. Dikira orang di daerah seperti kami, harus dapat barang mahal dan buta harga pasaran  mulu kali ya. Marketplace salah satu yang bikin kami jadi tahu harga normal suatu barang berapa. Perbaiki regulasi sih oke-oke aja. Nggak dihapus juga kali".
@zamimotret;Â kalau e-commerce lain juga tutup, masa iya kami yang di Jogja belanjanya ke Tanah Abang.!? bukannya adaptasi malah nyalahin aikasi
@apriiardi;Â Dia menuntut pemerintah, tp gak mau mengkuti persaingan jaman duhhh payahh
KESIMPULAN
Penutupan Tiktok Shop menuai banyak pro dan kontra masyarakat indonesia. Banyak pedagang pedagang offline dan pedagang UMKM yang dirugikan contohnya adalah pedagang di Tanah Abang yang meminta pemerintah untuk menutup Tiktok shop tersebut.
Jadi, gimana nih kalian tim pro atau kontra dari kasus ini? Tulis tanggapan kalian dibawah ya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI