Mohon tunggu...
Noe nu
Noe nu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Harus Menggunakan White-Box Testing, Bukan Black-Box

12 Mei 2019   23:30 Diperbarui: 8 November 2019   21:31 2083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haloo para pembaca setia, pada kali ini kita akan membahas tentang white-box testing dan black-box testing. Manakah yang lebih penting white-box atau black-box bagaimana menururt kalian?. Lalu  Kapan kita menggunakannya serta mengapa kita menggunakanya apakah kita hanya perlu melakukan white-box testing saja atau kah black-box testing saja. Untuk lebih menjawab pertanyaan tersebut berikut sedikit penjelasan white-box testing dan black-box testing Yuk kita simak bersama :).

Pertama mari kita bahas White-box Testing, Pengujian yang didasarkan pada detail prosedur dan alur logika kode program. Pada kegiatan whitebox testing, tester melihat source code program dan menemukan bugs dari kode program yang diuji. Intinya whitebox testing adalah pengujian yang dilakukan sampai kepada detail pengecekan kode program.

Kegiatan yang dilakukan oleh tester, melihat kode program -> membuat test case untuk mencari kesalahan / bugs / error dari kode program yang dibuat oleh programmer

slides.com
slides.com
Berikutnya Black-box Testing, Pengujian yang didasarkan pada detail aplikasi seperti tampilan aplikasi, fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, dan kesesuaian alur fungsi dengan bisnis proses yang diinginkan oleh customer. Pengujian ini tidak melihat dan menguji souce code program.

Kegiatan yang dilakukan tester membuat test case untuk menguji fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, membuat test case untuk menguji kesesuaian alur kerja suatu fungsi di aplikasi dengan requirement yang dibutuhkan customer untuk fungsi tersebut, mencari bugs / error dari tampilan (interface) aplikas

Atau agar lebih mudahnya mari kita buat table perbedaan dari beberapa perbedaan yang ada :

Sekian artikel tentang perbedaan white box testing dan blackbox testing. Semog dengan penjelasan ringkas diatas dapat bermanfaat untuk para pembaca :D

Catur Adi Nugroho 04216048
Prodi SI, Fasilkom, Universitas Narotama
Testing dan Implementasi SI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun