Konsep yang disajikan dalam waktu kalender bagi anak usia dini terlalu abstrak untuk tahap perkembangan otak sebagian besar anak usia 4 dan 5 tahun. Itulah sebabnya mengapa ada begitu banyak waktu yang didedikasikan untuk itu. Mereka belum siap untuk sepenuhnya memahami konsep-konsep abstrak tersebut.Â
Jadi, daripada menyia-nyiakan 120 jam dalam hidup mereka, gunakanlah frase atau bahasa untuk membicarakan sesuatu dengan frase sebelum, selama, dan sesudahnya, kemarin, hari ini, dan besok.
Berikut adalah beberapa alternatif untuk mengajarkan konsep hari dan waktu kepada anak:
- Menggunakan frase sederhana yang mudah dipahami seperti sebelum, selama, dan sesudahnya, kemarin, hari ini, dan besok
- Menyanyikan lagu yang mengandung lirik tentang hari. Misalnya lagu "naik delman istimewa"
- Membaca buku. Ceritakan kepada anak-anak usia dini kisah-kisah yang menggunakan bahasa berdasarkan waktu dan musim yang runut. Seperti kisah Malinkundang, Timun Mas, dan yang lainnya
- Mengajarkan anak untuk menentukan waktu, misalnya kapan rencana bermain di outdoor, jadwal berenang, memasak dan lain-lain.
- Ajaklah mereka keluar rumah untuk merasakan cuaca sambil terus bercerita dan mengungkapkan perasaan menggunakan frase pagi ini, siang ini, dan lain-lain.
- Menghitung biskuit ikan mas saat camilan, kemudian minta mereka menceritakannya lagi.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H