Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

7 Perilaku Mengesalkan Anak yang Harus Dilihat Secara Berbeda

17 Juli 2024   19:05 Diperbarui: 17 Juli 2024   19:09 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai orang tua cobalah untuk melihat mereka sebagai makhluk yang butuh untuk dilihat dan didengar. Emosi yang dirasakan mungkin saja begitu bergejolak di dalam hatinya. Namun mereka belum mampu meluapkan dan menyampaikannya.

6. Ketika mereka bergembira.

Anak-anak bergembira saat mereka bisa bebas dan bermain. Bermain merupakan sifat naluriah seorang anak. Bermain dan bergembira adalah kebahagiaan bai anak-anak karena mereka dapat mengekspresikan berbagai perasaanya. Inilah esensi sejati yang orang tua harus lihat, selalu ada, bahkan ketika itu untuk sementara terhalang dari pandangan orang tua. 

Terkadang orang tua terlalu dini menuntut anaknya untuk berdisiplin dan hidup tertib. Bahkan seringkali banyak melarang anak-anak untuk memuaskan kebutuhan bermainnya. 

Tak sedikit orang tua berpikir bahwa aktivitas bermain tidak ada gunanya. Padahal, bermain memiliki banyak manfaat untuk proses pertumbuhannya karena mereka dapat mempelajari banyak hal dari bermain.

7. Ketika orang tua atau ayah dan bunda mengubah cara dalam melihat anak-anaknya.

Ketika anak membuat 'masalah besar dari hal yang tidak penting' maka ingatkan diri ayah-bunda sendiri. Bahwa sesering mungkin ketika ayah -- bunda merasa tertarik, dengan kesadaran, pengulangan dan kerelaan hati, tindakan akan mulai selaras dengan niat yang tulus. Karena anak-anak masih kurang dalam pengalaman hidup, perspektif, ataupun kedewasaannya. 

Ketika ayah-bunda mencoba memberi mereka 'realitas', tetapi justru malah mereka tidak mengerti karena mereka tidak memiliki banyak hal untuk dibandingkan.

Daripada mencoba menjelaskannya kepada mereka pada saat itu juga. Berikan ruang bagi mereka untuk merasakan perasaan. Karena itu yang dibutuhkan oleh mereka. 

Kesempatan untuk merasakan apa yang mereka rasakan tanpa ada yang mengatakan bahwa mereka salah karena merasakan apa yang mereka rasakan.maka akan memungkinkan bagi mereka untuk merasakan emosi murni mereka sebelum memasukkan pendapat dan penilaian orang lain ke dalam hati, setidaknya untuk sementara waktu. 

Untuk melakukan hal ini, ayah dan bunda selaku orang tua dan pengasuh harus percaya bahwa perspektif akan datang dengan kedewasaan dan pengalaman 

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun