Sepertinya jika diasumsikan bahwa semua anak pastilah mengesalkan, maka akan terjadi pro dan kontra dalam melihat hal ini. Sejatinya anak-anak memang lucu dan menggemaskan sesuai fitrahnya.
Mungil, polos, penuh dinamika dan perubahan, menggemaskan, mengkhawatirkan, keberanian mengeksplorasi yang kadang membuat emosi dan rasa was-was, dan lain sebagainya.
Jika ada yang beranggapan bahwa anak-anak mengesalkan meski tidak selalu, pastilah sebagian yang lain menganggap bahwa orang tersebut kurang memiliki kesabaran.
Begitu pula sebaliknya, butuh seseorang yang memiliki kesabaran yang tinggi untuk mengahadapi segala tingkah laku anak-anak yang bermacam-macam.
Anak-anak kadang bertingkah di luar kendali hingga memancing untuk bersikap kesal dan emosi. Namun, yang sebenarnya adalah bahwa dibalik tingkah mereka yang membuat kesal itu, terdapat proses perkembangan yang luar biasa yang sedang terjadi.Â
Tingkah-tingkah atau perilaku mereka yang mengesalkan itu merupakan tanda bahwa mereka sedang belajar berkembang.
Berikut adalah 7 perilaku mengesalkan pada anak yang harus dilihat secara berbeda, agar orangtua dapat lebih sabar dan mengatasinya saat ini terjadi.
1. Ketika Anak marah
Marah merupakan hal yang wajar terjadi pada anak-anak di usia 1- 4 tahun. Marah merupakan cara agar anak dapat mengekspresikan perasaannya.
Beragam bentuk marah yang dilakukan anak mulai dari  menjerit, menangis histeris, berguling-guling, atau bahkan memukul orangtua atau pengasuhnya. Ketika ini terjadi di tempat umum, maka usahakan untuk tidak langsung terpancing.Â
Cobalah melihat mereka sebagai orang yang sedang merasa frustrasi dan membutuhkan pengertian dari orangtua dan lingkungannya. Lalu alihkan perhatian anak dengan aktivitas dan mainan.