Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tips Mengajarkan Kebaikan pada Anak Usia Dini

6 Juni 2024   10:46 Diperbarui: 6 Juni 2024   10:55 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak hal baik yang patut orang tua ajarkan kepada anak-anak sejak dini. Tata krama yang baik akan membentuk anak untuk menghargai orang lain.

Saat ini kita banyak dihujani dengan kasus- kasus viral yang membuat hati semakin miris. Terjadinya tawuran anak-anak remaja, anak-anak yang melawan dengan orang tua, anak-anak yang terlibat tindak asusila, dan masih banyak lagi.

Semua kejadian dan kasus akhir-akhir ini membuat banyak orang tua yang bertanda tanya mengapa hal ini bisa terjadi. Jika saja anak-anak usia dini diajarkan bagaimana ia harus menghargai orang tua dan sesama sejak dini, mungkin hal ini akan semakin memperkecil munculnya kasus-kasus serupa.

Ada beberapa tata krama dan kebaikan yang perlu diajarkan sejak dini kepada anak-anak. Di antaranya adalah :

1. Mengatakan Tolong, Maaf, Permisi, dan Terima kasih. Keempat kata-kata sakti ini merupakan standar kebaikan yang harus ditanamkan sejak dini. Ketika anak-anak usia dini terbiasa mengucapkan kata-kata sakti ini, maka setengah masalah yang mereka hadapi dalam berinteraksi dengan yang lainnya dapat teratasi.

2. Tidak memotong percakapan orang lain, dan membiasakan diri untuk mendengarkan / menyimak orang lain yang sedang berbicara. Ketika orang lain sedang berbicara, kebiasaan untuk mendengarkan orang lain terlebih dahulu akan melatih anak juga untuk bersikap sabar. Anak yang mampu bersabar mendengarkan orang lain berbicara, juga akan membentuk sikap demokratis yang seharusnya dimiliki anak.

3. Mengetuk pintu sebelum masuk, juga merupakan adab yang tidak boleh diabaikan. Setiap orang tentu berharap memiliki privacy yang baik. Dan cara menghormati orang lain untuk masuk ke suatu ruangan adalah dengan mengetuk pintu terlebih dahulu.

4. Tidak mengejek orang lain. Mengejek orang lain benar-benar merupakan sebuah tindakan yang sangat tidak terpuji. Sebaliknya, ajarkan anak-anak sejak dini untuk selalu memberikan pujian atas apa pun yang ditemuinya.

5. Bersikap hormat kepada orang tua. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga perasaan orang tua. Sebaiknya sejak dini anak-anak harus diajarkan untuk senantiasa bersikap hormat kepada orang tua, baik itu kakek-nenek di rumah, guru disekolah, maupun orang di jalan yang ditemuinya. Pribadi yang hangat dan menghargai orang lain merupakan sikap mulia yang patut diajarkan sejak dini.

6. Tidak memotong antrean. Sering kali kita melihat bagaimana orang-orang yang memotong antrean mendapatkan respons yang tidak disukai oleh orang-orang sekitarnya. Tidak memotong antrean memberikan dampak positif tidak hanya karena dianggap menghormati orang lain, namun juga melatih kesabaran dari keinginan untuk menjadi lebih dahulu. 

7. Tidak mengatakan sesuatu yang buruk terhadap kekurangan fisik orang lain. Kata-kata buruk yang diucapkan kepada orang lain merupakan akhlak yang buruk. Hendaknya kita senantiasa mencontohkan bagaimana untuk selalu berkata-kata yang baik.

8. Selalu menggunakan bahasa yang sopan kepada orang lain. Sopan kepada orang lain baik itu kepada teman, terlebih kepada orang yang lebih tua merupakan cerminan pribadi yang luhur. Menggunakan Bahasa yang baik sangat penting untuk diajarkan sekaligus dicontohkan. Karena bahasa tidak hanya menunjukkan sifat dan kepribadian seseorang, namun juga akan menimbulkan kesan yang dan sopan di kalangan masyarakat.

9. Senang membantu orang lain. Membantu orang lain terutama yang sedang kesusahan, adalah akhlak yang juga mulia yang perlu diajarkan kepada anak.

10. Menghargai orang yang memberi pelayanan. Ketika di rumah makan, ajarkan kepada anak untuk mengucapkan terima kasih saat pelayan telah membantu. Atau kepada siapapun orang-orang yang telah membantu.

11. Membuang sampah pada tempatnya, dan selalu mengembalikan barang yang dipakai ke tempatnya

12. Menutup mulut saat batuk dan bersin. Saat bersin atau batuk, bahasa tubuh yang baik sangat penting untuk ditampilkan dengan tak lupa menutup mulut. Tujuannya adalah agar kita tidak menyebarkan bakteri ataupun virus yang mungkin saja bisa tersebar.

Lalu bagaimana cara mengajarkan semua kebaikan dan tata krama yang baik pada anak usia dini? Berikut adalah tips bagaimana mengajarkan kebaikan dan tata krama pada anak usia dini.

1. Memberikan Teladan Kebaikan sebagai perilaku yang harus ditiru : Anak sering belajar melalui contoh yang dilihatnya dari orang lain. Menunjukkan  kebaikan dalam tindakan dan interaksinya dengan orang lain, menunjukkan empati, rasa hormat, dan perhatian terhadap anggota keluarga, Teman, dan bahkan orang asing. Ketika mereka melihat kebaikan dalam tindakan, mereka cenderung akan menirunya.

2. Mendorong empati : Bantu anak Anda memahami perasaan dan perspektif orang lain. Terlibat dalam percakapan tentang bagaimana perasaan orang lain dalam situasi tertentu. Dorong mereka untuk mengajukan pertanyaan seperti 'bagaimana perasaanmu jika hal itu terjadi padamu, nak?. Hal ini dapat membantu mengembangkan empati dan kasih sayang mereka

3. Amalkan perbuatan baik : Dorong anak-anak sejak dini untuk melakukan perbuatan baik. Hal ini dapat mencakup membantu pekerjaan rumah, berbagi dengan orang lain, atau menjadi sukarelawan di komunitas. Diskusikan dampak positif dari tindakan mereka terhadap orang lain dan bagaimana hal itu dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Sebagai orang tua, maupun guru, kalian bahkan dapat menciptakan tradisi keluarga untuk melakukan tindakan kebaikan secara acak bersama-sama. Lakukan hal ini sebagai pembiasaan bersama agar anak semakin memahami bahwa berbuat baik, akan membawa kedamaian di muka bumi.

Dengan tindakan yang konsisten, mengajarkan kebaikan pada anak usia dini sejak dini, akan memperkuat konsep dan perilaku kebaikan yang patut diajarkan. Ayah-bunda dan guru dapat menanamkan nilai kebaikan pada anak usia dini dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang penuh kasih sayang dan perhatian. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun