2. Mulai diajarkan berpuasa dengan waktu yang singkat dan bertahap. Misalnya berpuasa untuk beberapa jam dan setengah hari.Â
Artinya puasa ini perlu dilakukan secara bertahap dan tanpa paksaan. Penting kiranya sebagai orangtua untuk mempertimbangkan apakah anak-anak sudah mampu untuk berpuasa sejak dini sebelum memulai mengajarkannya.Â
Usia anak untuk mulai belajar puasa memang tidak ada yang pasti, namun tergantung dari kesiapan orang tua dan anak. Memberikan motivasi secara tepat tanpa memberi tekanan apapun untuk berpuasa sangat perlu ditanamkan.Â
Sebaliknya memaksakan anak untuk berpuasa hingga waktu yang ditentukan justru dikhawatirkan malah akan membuat anak sakit atau bahkan menjadi tidak suka berpuasa hingga dapat mendorong anak untuk berbohong.
3. Melibatkan anak dalam berbagai aktivitas Ramadan.Â
Misalnya menyiapkan makanan untuk berbuka puasa untuk keluarga, sholat berjamaah, sahur bersama, hingga membuat kue lebaran.Â
Melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama anak justru akan membuat anak lupa akan rasa lapar yang mungkin timbul. Anak akan merasa lebih senang saat menjalani ibadah puasa Ramadan. Tak lupa juga untuk menyarankan anak-anak untuk tidur siang agar mereka tidak merasakan lapar meski sejenak.
4. Mengajarkan anak-anak tentang tata cara berpuasa.Â
Seperti mulai dari niat berpuasa hingga mengakhiri puasa serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Jelaskan pula tentang larangan yang harus dihindari selama berpuasa agar anak-anak dapat menjaganya.
5. Menciptakan lingkungan yang mendukung untuk berpuasa.Â
Tujuannya adalah agar anak dapat memelihara semangatnya untuk berpuasa. Yakni dengan cara menghindari anak-anak dari godaan untuk tidak berpuasa dengan tidak menempatkan makanan yang menggoda didepan mereka.