Berdasarkan data dari banyak penelitian yang ada, menunjukkan bahwa pengguna internet yang paling banyak adalah remaja. Memang benar bahwa internet sangat banyak membantu dalam memenuhi segala kebutuhan akan informasi. Tidak terkecuali bagi remaja yang naluriahnya selalu ingin tahu dan memiliki informasi terbaru dalam segala hal.Â
Saat ini, internet sudah mendominasi kehidupan manusia mulai dari rumah, sekolah, perkantoran, tempat hiburan bahkan di tempat-tempat di mana remaja biasa nongkrong. Apalagi semakin berkembang biaknya cafe-cafe yang menyediakan wiFi dan internet gratis. Tak pelak membuat remaja sekarang semakin kecanduan untuk senantiasa berselancar menggunakan internet.
Remaja, dengan segala karakteristik dan tugas perkembangannya tidak dapat lepas dari berbagai bentuk fasilitas yang ada pada internet. Mulai dari media sosial sebagai media untuk mencari pertemanan, hingga situs-situs pengetahuan yang dibutuhkan oleh perkembangannya dalam mencari jati diri.
Namun dibalik manfaatnya yang sangat beragam, internet juga nyata-nyata memiliki dampak yang besar bagi perkembangan anak-anak remaja sekarang. Dampak internet yang kurang tepat dapat membentuk anak-anak remaja menjadi agresi dan egois. Hal ini dibuktikan oleh banyak peneliti-peneliti. Salah satunya adalah mengenai cyberbullying dan cybervictim yang banyak dilakukan dan dialami oleh remaja melalui berbagai fasilitas internet yang ada.
Untuk mencegah dan mendampingi anak-anak remaja kita dalam menavigasi penggunaan internet atau dunia online, berikut adalah tips bagi orang tua dalam menghadapi serangan tren internet yang membuat remaja kita kecanduan bermain internet online
TIPS 1.
Percakapan rutin dengan anak remaja yang ayah-bunda miliki tentang bagaimana untuk tetap aman saat online adalah penting dan harus dilakukan sesering mengobrol tentang sesuatu yang orang tua biasa tonton di TV. Percayalah ayah bunda : mengobrol selama satu atau dua menit saja dapat membuat perbedaan besar yang akan terjadi kepada ananda remaja. Terutama untuk sisi psikologis mereka dan ikatan / bone diantara orang tua dan anak.Â
TIP 2
Duduklah bersama keluarga dan buatlah beberapa aturan tentang penggunaan internet dan ponsel. Biasakan ayah-bunda untuk memahami pengaturan privasi dan keamanan, termasuk cara memblokir atau melaporkan konten atau individu yang tidak mengikuti panduan platform. Hal ini untuk mengajarkan ananda tentang proteksi diri dari hacker dan pengaruh buruk lainnya.Â
TIP 3
Menyeimbangkan pertemanan online dan offline. Hal ini sangat penting untuk kesejahteraan remaja yang ayah-bunda miliki. Doronglah mereka untuk bertemu secara rutin dengan teman dan keluarga dan ciptakan ruang untuk waktu berkualitas bersama. Memperkuat ikatan mereka dalam kehidupan nyata akan melengkapi pengalaman online mereka.
TIP 4.
Perhatikan waktu yang dihabiskan anak remaja yang ayah-bunda miliki saat online atau menggunakan perangkat mereka. Bantu mereka memahami pentingnya manajemen waktu dengan menetapkan batasan penggunaan gawai. Dorong mereka untuk melakukan hobi dan aktivitas offline yang membuat mereka senang. Bantu anak remaja ayah-bunda untuk memahami bahwa mereka tidak perlu merasa perlu untuk selalu ada di media sosial. Tidak masalah untuk beristirahat sejenak.
TIPS 5
Pengalaman online dapat menjadi alat yang hebat untuk mengekspresikan diri dan menemukan jati diri. Doronglah anak remaja ayah-bunda untuk mengeksplorasi minat dan kegemaran mereka secara online. Mintalah mereka untuk mengajari ayah-bunda aplikasi, permainan, atau situs web favorit mereka. Bicarakan apa yang ayah-bun sukai dari mereka dan apakah ayah-bunda memiliki kekhawatiran tentang mereka.
Keberadaan internet dikalangan anak-anak remaja pada khususnya, tidak dapat dihindari. Namun sikap yang tepat dalam menyikapi teknologi maju perlu mendapat perhatian yang lebih intensif pula dari orang tua di rumah. Internet perlu diawasi dengan baik, baik untuk pengguna sekaligus penggunaannya. Karena memiliki dampak negatif yang bergerak sangat cepat.
Dampak yang positif tentu tidak membutuhkan pengawasan yang ketat. Namun dampak negatif bagi remaja baik secara ekonomis, akademis, maupun kreativitas intelektual harus diperhatikan dengan memberikan rambu-rambu serta bekal yang memadai untuk anak-anak remaja kita. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H