Menyeimbangkan pertemanan online dan offline. Hal ini sangat penting untuk kesejahteraan remaja yang ayah-bunda miliki. Doronglah mereka untuk bertemu secara rutin dengan teman dan keluarga dan ciptakan ruang untuk waktu berkualitas bersama. Memperkuat ikatan mereka dalam kehidupan nyata akan melengkapi pengalaman online mereka.
TIP 4.
Perhatikan waktu yang dihabiskan anak remaja yang ayah-bunda miliki saat online atau menggunakan perangkat mereka. Bantu mereka memahami pentingnya manajemen waktu dengan menetapkan batasan penggunaan gawai. Dorong mereka untuk melakukan hobi dan aktivitas offline yang membuat mereka senang. Bantu anak remaja ayah-bunda untuk memahami bahwa mereka tidak perlu merasa perlu untuk selalu ada di media sosial. Tidak masalah untuk beristirahat sejenak.
TIPS 5
Pengalaman online dapat menjadi alat yang hebat untuk mengekspresikan diri dan menemukan jati diri. Doronglah anak remaja ayah-bunda untuk mengeksplorasi minat dan kegemaran mereka secara online. Mintalah mereka untuk mengajari ayah-bunda aplikasi, permainan, atau situs web favorit mereka. Bicarakan apa yang ayah-bun sukai dari mereka dan apakah ayah-bunda memiliki kekhawatiran tentang mereka.
Keberadaan internet dikalangan anak-anak remaja pada khususnya, tidak dapat dihindari. Namun sikap yang tepat dalam menyikapi teknologi maju perlu mendapat perhatian yang lebih intensif pula dari orang tua di rumah. Internet perlu diawasi dengan baik, baik untuk pengguna sekaligus penggunaannya. Karena memiliki dampak negatif yang bergerak sangat cepat.
Dampak yang positif tentu tidak membutuhkan pengawasan yang ketat. Namun dampak negatif bagi remaja baik secara ekonomis, akademis, maupun kreativitas intelektual harus diperhatikan dengan memberikan rambu-rambu serta bekal yang memadai untuk anak-anak remaja kita. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H