4. Anak-anak berasal dari latar belakang dan penampilan yang beragam. Jadi berfokuslah hanya pada aspek-aspek universal seperti kepribadian atau minat yang sama yang akan menumbuhkan inklusivitas, yaitu sebuah pengakuan dan penghargaan atas keberadaan atau eksistensi ke berbedaan dan keberagaman.Â
Sebagai gantinya,  tenaga pendidik atau guru  dapat menyampaikan hal-hal berikut ini sebagai contoh kalimat yang bisa kita sampaikan sebagai sapa pagi yang akan lebih memberi semangat kepada anak-anak atau siswa didik:
1. "Hello..Ibu / Bapak guru telah menunggu kamu loh! Energi yang kamu miliki akan mencerahkan hari Ibu / bapak guru"
2. "Ibu / Bapak guru suka banget dengan kreativitas kamu dan Ibu / Bapak guru tidak sabar untuk melihat apa yang bisa kamu mainkan hari ini"
3. "Ibu / Bapak guru memikirkan kamu loh dalam perjalanan ke sekolah pagi ini dan Ibu / Bapak guru bertanya-tanya apa yang akan kamu pilih untuk dimainkan pertama kali"
4. "Ibu / Bapak guru tidak sabar untuk bertemu dengan kamu pagi ini! Tos pagi kamu adalah favorit Ibu / Bapak guru, benaran deh!"
5. "Ibu / Bapak guru merindukanmu saat kamu tidak ada! Ibu / Bapak guru tidak sempat mendengar tawa kamu minggu lalu dan Ibu / Bapak guru sangat senang karena kamu sudah kembali"
6. "Ibu / Bapak guru memikirkan kamu saat bangun pagi ini. Ibu / Bapak guru bertanya-tanya kreasi luar biasa apa yang akan kamu buat hari ini?"
Bagaimana menurut bapak dan ibu  pembaca? Memang sepertinya akan lebay ya untuk diucapkan bagi mereka yang kaku untuk beramah tamah dengan pola ini. Karena pada prinsipnya membangun budaya santun dengan mengucapkan salam, senyum dan sapa tidak sekedar memberikan pengertian kepada anak didik di dalam proses pembelajaran. Yang juga jauh lebih penting adalah membangun rasa kasih sayang, sopan, santun dan hormat. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan cara memberikan contoh yang langsung dan nyata kepada siswa. Anak-anak atau siswa didik akan merasa nyaman, sejahtera, senang, ceria, serta tenang ketika memasuki lingkungan sekolah. Hal ini juga akan menjadi pengingat ketika melihat penyambutan guru atau tenaga pendidik yang penuh kasih sayang.
Jika bapak dan ibu guru telah melakukan hal yang sama, hal apa yang bapak dan ibu guru katakan ketika anak-anak tiba di kelas setiap hari? Tuliskan di kolom komentar yaa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H