3. Anak-anak diharapkan mengerjakan lembar kerja.
Pada anak usia prasekolah, seharusnya meniadakan lembar kerja dan berfokus dengan bermain yang berkualitas. Karena melalui permainan justru akan memicu dan mengembangkan kreativitas dan imajinasi.Â
Jadi jika masih ada lembar kerja, anak-anak yang mengerjakan pekerjaan di atas lembar kerja bukanlah prasekolah yang berbasis bermain.
4. Permainan dan kegiatan yang diarahkan oleh guru dengan hasil tertentu yang diharapkan mengisi waktu anak-anak.
Hal ini tidaklah menunjukkan prasekolah dengan konsep bermain. Pada konsep pembelajaran berbasis bermain, permainan tidak terstruktur, atau permainan bebas.Â
Permainan tidak terstruktur merupakan elemen paling penting dalam pembelajaran berbasis permainan. Tidak terstruktur artinya membiarkan anak bermain dan mengeksplorasi benda tanpa tujuan.Â
Hal ini memungkinkan agar anak mempelajari minat dan ke tidak sukaannya tanpa adanya pengaruh dari luar. Juga memungkinkan anak-anak membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut tanpa merasa takut akan kegagalan.
5. Suara orang dewasa lebih banyak didengar daripada suara anak-anak.
Sekali lagi, hindari memberi anak-anak usia prasekolah lebih banyak prosedur yang mereka perlukan sehingga yang terdengar lebih banyak adalah suara gurunya atau pendidik yang mengatur permainan anak.Â
Proses dalam pembelajaran berbasis bermain adalah bagian dari perjalanan yang memungkinkan anak-anak mengekspresikan kreativitas secara mendalam tanpa memikirkan hasil akhir.
6. Segala jenis kurikulum digunakan.