Belajar mengenal huruf merupakan komponen hakiki dari perkembangan baca tulis. Anak perlu mengetahui atau mengenal dan memahami huruf abjad untuk akhirnya menjadi pembaca dan penulis yang mandiri dan lancar.Â
Ketika anak usia dini mampu mengenal dan menyebut huruf-huruf pada daftar abjad dalam belajar membaca, mereka akan lebih sedikit mudah untuk memahami dalam belajar literasi dari pada anak yang tidak mengenal huruf.Â
Anak akan senang mengutak- atik balok seraya mengamati bentuk dan tulisannya. Mengingat pentingnya pengenalan huruf sejak dini sebagai komponen hakiki dalam kemampuan membaca, maka media pembelajaran balok-balok berbentuk huruf yang digunakan oleh pendidik Anak usia dini semestinya dapat disediakan. Dalam penerapannya tentu saja disesuaikan dengan tahapan anak usia dini berkaitan dengan kemudahan genggaman tangannya.
3. Meningkatkan literasi dengan menggunakan keyboard bekas dan pesawat telpon bekas
Lingkungan rumah adalah sumber kemungkinan pengalaman yang dapat meningkatkan perkembangan bahasa lisan dan keterampilan keaksaraan awal.Â
Beberapa anak usia dini sudah dapat mengenali huruf dengan baik namun ada pula yang belum mampu mengenali huruf sama sekali.
Orang tua dalam hal ini memiliki peran dalam membantu anak untuk dapat menguasai keaksaraan awal. Bentuk keterlibatan orang tua yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kemampuan literasi dini anak antara lain dengan kegiatan bermain menggunakan keyboard bekas dan pesawat telpon bekas.
Ketika memainkan alat bekas ini dapat meningkatkan rasa ingin tahunya. Orang tua dan guru dapat berkomunikasi dan mengajarkan apa saja yang terdapat diatas keyboard atau telpon bekas. Minta mereka untuk bersama-sama menyebutkan dan menghafal abjad dan angka yang tertera atau seraya bermain tebak-tebakan.
4. Meningkatkan literasi dengan scrabbles
Pengenalan huruf menjadi salah satu target dari kompetensi pengenalan keaksaraan awal pada aspek pengembangan bahasa. Materi yang menjadi target lain yaitu: Membaca gambar, membaca simbol; Menjiplak huruf; Mengenal huruf awal di namanya, menuliskan huruf-huruf namanya; Menuliskan pikirannya, walaupun hurufnya masih terbalik atau tidak lengkap; Hubungan bunyi dengan huruf; Mengucapkan kata yang sering diulang-ulang tulisannya pada buku cerita; Mengeja huruf; Membaca sendiri, dan Hubungan angka dan bilangan (Yennizar, 2018).