Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Melestarikan Minat Membaca dan Bercerita Sejak Dini

7 November 2023   10:15 Diperbarui: 8 November 2023   00:01 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara agar anak cepat membaca lainnya adalah dengan memintanya membaca daalam kerangka waktu yang ditentukan.(UNSPLASH/JERRY WANG)

Perkembangan teknologi dan ilmu komputer yang semakin masif semakin menggeser minat anak-anak dalam membaca buku. Hal ini semakin mempengaruhi daya baca anak-anak yang semakin berkurang. 

Kurangnya minat membaca buku pada akhirnya akan berpengaruh pula terhadap kecakapan dalam mengerjakan soal-soal dan latihan di sekolahnya. Hal ini sangat mempengaruhi minat anak dalam membaca. 

Bagaimana tidak, sajian konten melalui gadget atau gawai hanya melulu berisi hiburan yang justru tidak berisi muatan ilmu selain kesenangan pada tampilan dan latarnya saja.

Seharusnya, kegemaran dalam membaca harus dibangun atau dibentuk sejak dini. Artinya ketika masih dalam usia dini, anak-anak sudah diperkenalkan untuk membaca. Karena dengan membaca, kemampuan literasi bisa lebih terbangun dengan baik. Membaca akan menambah wawasan kita agar lebih luas dan dapat berbagi ilmu dengan orang lain. Tentu hal ini akan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain untuk ke depannya.

noenky pribadi
noenky pribadi

Berbeda dengan kelompok masyarakat yang minat bacanya masih belum dibentuk dan dikembangkan. Pada masyarakat ini biasanya kehidupannya masih lebih senang untuk jalan-jalan, bermain, atau santai, dan melakukan sesuatu yang disenanginya.

Ada beberapa hal yang juga ikut mempengaruhi kurangnya minat baca masyarakat pada umumnya seperti:

  • Perilaku masyarakat yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya
  • Intensitas kegiatan sehari-hari
  • Kondisi sosial ekonomi yang pas-pasan sehingga fokus perhatiannya lebih tercurah tentang bagaimana memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.

noenky pribadi
noenky pribadi

Karenanya gagasan pembentukan rumah baca dan taman bacaan serta bentuk komunitas baca lainnya yang semakin marak pada saat ini seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah. 

Hal ini tentu saja untuk mendukung kelestarian minat baca dan bercerita pada anak-anak yang pada akhirnya akan mendukung pula program pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pengembangan dan pembinaan minat membaca serta kebiasaan membaca pada anak khususnya dan masyarakat luas pada umumnya merupakan hasil kerja kolektif dari berbagai komponen. Masyarakat tentu tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya peran dan campur tangan lingkungan sekitarnya sebagai komponen pemersatu bangsa. 

Begitu pula sebaliknya. Komponen yang dimaksud adalah : orang tua, keluarga, lingkungan dan masyarakat, sekolah dan lembaga pendidikan lain, pemerintah dan perpustakaan. Masing-masing komponen ini mempunyai keterkaitan yang saling memenuhi.

Secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca anak, yaitu :

1. Faktor internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seorang anak, seperti pembawaan, kecenderungan minat dan kebiasaan.

2. Faktor eksternal

Merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar diri seseorang, seperti faktor lingkungan baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini mempengaruhi adanya motivasi, kemauan, dan kecenderungan anak untuk selalu membaca.

Dari kedua faktor tersebut, baik internal maupun eksternal dapat saling mempengaruhi satu dengan lainnya tergantung pada rangsangan/stimulus yang terbentuk. 

Bisa jadi seseorang kurang memiliki minat baca, namun ketika lingkungan mendukungnya untuk senantiasa bertemu dengan wadah membaca maka bukan tidak mungkin akan muncul motivasi untuk membaca. 

Begitu pula sebaliknya. Seseorang yang tidak didukung dengan faktor eksternal, namun memiliki kecenderungan minat membaca yang tinggi tentu akan mengusahakannya.

Berikut adalah beberapa cara meningkatkan minat baca anak yang harus diperhatikan agar dapat melestarikan minat membaca dan bercerita sejak dini.

1. Meletakkan buku-buku yang baik di berbagai tempat sebagai daya tarik

Salah satu daya tarik kepada anak untuk membaca tentu saja dengan membuat setiap sudut di ruangan yang dilalui anak dipenuhi dengan buku-buku bacaan yang menarik. 

Di rumah misalnya, kita bisa menempatkan pojok baca dengan lemari buku kecil yang dapat memancing siapa pun yang berada di ruangan itu untuk membaca buku seperti di teras, ruang tamu atau ruang keluarga. Begitu pula di sekolah. 

Selain perpustakaan yang baik, bersih dan nyaman, ruangan kelas pun dapat diberdayakan dengan meletakkan beberapa koleksi buku bacaan yang menarik. Tempatkan beberapa buku di sudut sebagai pojok baca. 

Siswa yang telah selesai mengerjakan tugas, dapat kita minta untuk membaca buku agar tidak mengganggu temannya pula. Perpustakaan pemerintah dan pemerintah daerah saat ini juga sering menggalakkan safari baca dengan mobil kelilingnya. 

Secara berkala di Bandar Lampung mereka juga mengundang komunitas kampung dongeng untuk mengisi acara bersama anak-anak menggerakkan minat baca dan bercerita bersama.

noenky pribadi
noenky pribadi

2. Suasana membaca yang nyaman

Suasana membaca yang nyaman merupakan pendukung terjadinya proses minat baca yang baik. Menciptakan suasana membaca yang nyaman juga hal penting karena akan mempengaruhi konsentrasi bagi para pembacanya. 

Suasana yang nyaman ini dapat dimulai dari tersedianya meja-kursi yang nyaman, pencahayaan yang cukup, suasana sekitar yang tenang, serta buku-buku yang variatif untuk dibaca. 

Saat ini sudah banyak model-model bantal besar atau bean bag yang bisa disediakan juga agar anak-anak semakin menyukai dan merasa nyaman saat membaca.

3. Dekorasi ruangan yang mendukung literasi

Memanfaatkan apa yang ada di sekitar juga dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca anak. buku bacaan lain sepeti komik, resep makanan, cerpen bergambar yang meski memiliki kalimat yang sederhana namun dengan banyak gambar akan tetap dapat meningkatkan minat baca anak.

Langkah selanjutnya adalah membuat slogan berisi pesan edukasi tentang membaca dengan gaya bahasa anak. slogan-slogan ini dapat digantungkan di banyak lokasi baca yang sering dikunjungi anak seperti di ruang kelas, perpustakaan, aula sekolah, ruang guru, lorong kelas dan sebagainya.

Melalui slogan-slogan ini sebagai kampanye agar anak-anak sejak dini dapat terus meningkatkan minat baca mereka.

4. Membentuk kelompok baca (reading club)

Membentuk kelompok baca juga dapat meningkatkan kecenderungan anak-anak sejak dini untuk menyukai membaca. Kegiatan yang diselenggarakan bisa dalam bentuk saling berbagi informasi atas buku-buku bacaan yang telah dibaca ataupun yang senang mereka baca. 

Mintalah kepada anak-anak untuk menceritakan tentang buku yang telah mereka baca dengan suasana seperti diskusi. Hal ini akan semakin membuat mereka merasa tertantang dan tertarik untuk mengetahui buku yang dibaca.

noenky pribadi
noenky pribadi

5. Permainan book worm

Orang tua dan guru bisa melakukan kegiatan bimbingan membaca dengan siasat membaca bersama secara lebih menyenangkan. Cara ini bisa dilakukan dengan meminta siswa membaca satu paragraf satu orang dengan suara yang keras secara bergiliran di dalam satu barisan seperti membentuk ulat.

6. Mengadakan rekreasi minat baca

Cara meningkatkan minat membaca pada anak dan siswa yang berikutnya adalah dengan mengubah suasana. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan rekreasi atau karya wisata bersama mengunjungi toko buku dan perpustakaan selain di sekolah secara bersama-sama. 

Tentu saja hal ini akan menjadi pengalaman yang baru dan seru bagi anak-anak ataupun siswa karena dapat melihat ribuan buku yang berbeda lainnya dan di tempat yang berbeda pula.

7. Mengundang ahli bercerita dan menulis

Mengundang ahli bercerita dan menulis seperti komunitas kampung dongeng maupun komunitas lainnya dimungkinkan pula. Hal ini dapat menambah wawasan dan minat anak terhadap bacaan dan bercerita. 

Pada kesempatan ini juga akan terbangun saling sharing di dalam kelas dengan mengundang ahli bercerita dan menulis. Langkah ini dapat memupuk keinginan anak-anak ataupun siswa untuk mencontoh dan meniru tokoh favorit mereka dalam buku. 

Mereka juga bisa meniru gaya bicara, perilaku baik tokoh yang diundang, bahkan cara berpakaian/kostum yang digunakan oleh tokoh kesukaan mereka.

8. Melakukan donasi buku

Cara terakhir melestarikan minat membaca dan bercerita pada anak usia dini adalah dengan melakukan donasi buku. Hal ini dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan kepada siswa yang telah dengan baik meningkatkan minat membaca dan bercerita.

Siswa yang akan lulus, diminta untuk menyumbangkan buku-bukunya ke sekolah dan menambahkan koleksi buku-buku baik untuk kelasnya ataupun perpustakaan.

Atau dapat juga mengajukan kepada pihak-pihak terkait yang ingin menyumbangkan buku-buka bacaan yang menarik seperti kepada perusahaan ataupun penerbit. 

Dengan adanya donasi buku ini tentu akan menambah koleksi buku-buku yang telah ada yang akan bermanfaat bagi yang lainnya. Hal ini juga untuk meningkatkan minat baca baik di sekolah ataupun di tempat lainnya.

Yuk kita tingkatkan dan lestarikan minat baca dan bercerita sejak dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun