Usahakan ayah-bunda untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi dengan berkata kasar apalagi sampai memukul. Berikan pengertian pada ananda apa yang dilakukannya merupakan hal yang tidak baik. Ayah-bunda boleh mengatakan "Tidak apa-apa untuk merasa marah dan frustrasi. Tidak apa-apa untuk melampiaskannya pada saya atau orang lain, tapi apakah semua itu baik dan menyelesaikan masalahnya?". Segera setelah ananda mulai merasa tenang, ayah-bunda perlu bicara dari hati ke hati secara perlahan. Kembalikan kepercayaan ananda agar bisa menyampaikan apa yang menjadi keinginannya.
2. Jika Ayah-bunda merasa sangat marah.Â
Sebaiknya ayah bunda pergi keluar sebentar sekedar menarik nafas dan menenangkan diri. Jangan biarkan ayah-bunda juga mengeluarkan emosi yang sama. Namun jangan lupa katakan pada ananda bahwa ayah/ bunda akan keluar sebentar sampai ayah/ bunda dan ananda bisa tenang kembali dan berjanji untuk kembali.
3. Jika anak Ayah-bunda tidak dapat mendengar apa pun yang Ayah-bunda katakan.
 Jangan lakukan apa pun. Ayah-bunda dapat membantu Ananda melalui  emosi besar mereka dengan tetap hadir di dekat mereka.   Duduklah di lantai di dekat ananda.  Mereka akan tahu Ayah-bunda ada di sana.
Berikut adalah hal-hal yang ayah/ bunda tidak boleh dilakukan :
1. Mengatakan, "Tenanglah!"
Menyampaikan kepada seseorang untuk tenang sepertinya tidak akan menjadi efektif saat emosi masih memuncak. Karenanya hindarilah untuk mengatakan kalimat ini.
2. Menyuruh mereka pergi
Mengusir ananda saat mereka sedang dalam perasaan emosi dan marah hanya akan semakin membuatnya luka.
3. Menghukum atau memberikan waktu istirahat