Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Trik agar Bisa Terus Sefrekuensi dengan Anak Remaja di Rumah

4 November 2023   19:56 Diperbarui: 4 November 2023   20:38 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Carilah kegiatan atau minat yang Anda berdua miliki. Entah itu hobi, genre film, olahraga, atau buku, menemukan kesamaan dapat menciptakan peluang untuk menjalin ikatan. Terlibat dalam kegiatan bersama ini dapat memberikan lingkungan yang santai dan alami untuk komunikasi. 

Hal ini juga menunjukkan kepada mereka bahwa ayah/bunda tertarik dengan dunia mereka. Ayah -- bunda juga dapat menentukan harapan yang tinggi kepada mereka sesuai kemampuan yang mereka miliki. Dukungan orangtua sangat penting agar anak remaja dapat mencapai kesuksesan dan segera bangkit dari kegagalan. Betapa banyak kita melihat contoh teladan bagaimana orang tua menunjukkan dukungan dan perhatiannya ketika anak remaja mereka membutuhkan. Apa yang dilakukan oleh orang tua akan sangat berpengaruh dalam kesuksesannya.

3. Hargai kemandirian mereka:

Menerapkan disiplin memang tidak kalah penting untuk diterapkan pada anak remaja dengan membuat aturan dan konsekuensinya. Namun ketahuilah bahwa remaja sedang dalam proses untuk menjadi lebih mandiri. Agar anak dapat berperilaku baik, cobalah untuk menerapkan perilaku yang memang dapat diterima oleh anak remaja. Meskipun ayah-bunda tetap harus memberikan bimbingan dan menetapkan batasan, penting untuk menghormati otonomi dan pengambilan keputusan mereka. 

Hindari bersikap terlalu mengontrol atau intrusif. Biarkan mereka membuat pilihan dan belajar dari pengalaman mereka, sambil tetap berada di sana untuk memberikan dukungan dan bimbingan ketika mereka membutuhkannya. Ketika anak remaja sudah mulai terbiasa untuk mengemban tanggung jawab, maka berikanlah mereka kebebasan. Namun, jika mereka kesulitan dalam mengelolanya, berikan mereka lebih banyak batasan agar mereka juga tidak melewati batas. Jika mereka melakukan kesalahan, sebaiknya beritahu mereka letak masalahnya dan cara untuk mengatasinya. Bukan lalu menghakimi apa yang mereka lakukan telah salah. Pastikan mereka tidak akan mengulanginya lagi di masa yang akan datang.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun