Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ananda Mengucapkan Kata yang Kurang Pantas? Haruskah Bereaksi?

6 Juni 2023   10:58 Diperbarui: 6 Juni 2023   11:08 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PERTAMA: Bila memungkinkan, tanggapi tawaran ananda kepada ayah-bunda. Ketika ananda bercerita sesuatu yang sedikit mengejutkan, menggunakan kata-kata yang belum pernah didengar dan kurang sopan, atau membuat sesuatu yang kurang berkenan, tanggapilah  dengan positif. Tidak perlu bereaksi dengan berlebihan dan menunjukkan tidak sukaan karena itu akan mengarah kepada jarak antara ayah bunda dengan ananda.

KEDUA : Berlatih menanggapi dengan empati, apa pun komentarnya. Tunjukkan ekspresi ketertarikan dan bahwa setiap butir kata dari ananda adalah berharga sehingga patut diapresiasi. Hal ini akan menumbuhkan keberanian pada diri ananda untuk memulai komunikasi dengan lebih baik lagi ke depannya. 

KETIGA : Jika ayah-bunda tidak mendapatkan respons yang ayah-bunda inginkan saat menanggapi, mundurlah dan perhatikan bagaimana ayah-bunda memulai. Selalu terhubung sebelum ayah-bunda mengoreksi atau meminta. Komunikasi yang intens dan terus menerus akan memberi kenyamanan kepada ananda untuk selalu membuka dialog yang baik dan lebih terarah.

KEEMPAT: Jika ayah-bunda membuat pembukaan dan disambut dengan sesuatu yang menyakitkan-penghinaan, atau kekosongan- cobalah untuk tidak menanggapinya dengan kemarahan. Sebaliknya, ungkapkan dan akui bahwa itu menyakiti agar tumbuh rasa empati.

KELIMA : Luangkan waktu dalam rutinitas harian ayah-bunda untuk melakukan  interaksi dengan akrab dan intim sehingga ananda terbiasa mengungkapkan segala hal yang ingin disampaikannya. 

 

SEMOGA BERMANFAAT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun