Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengenal Metode Hukuman Time Out dan Calm Corner untuk Ajarkan Disiplin pada Anak

19 Mei 2023   21:08 Diperbarui: 20 Mei 2023   05:37 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar tidak terjadi selama disregulasi. Berlatih selama masa tenang adalah kunci bagi anak-anak kita untuk mempelajari keterampilan, tetapi rasanya seperti mengganggu kedamaian, jadi ayah-bunda cenderung menghindari dan membicarakan atau melakukan apa pun yang berkaitan dengan strategi sensori.

5. Ananda bahkan menolak untuk mencoba strateginya

Ini kontraproduktif terhadap regulasi jika ayah-bunda harus memaksa ananda yang tidak mau mencoba strategi regulasi, bahkan jika ayah-bunda tahu itu akan membantu mereka. Ayah-bunda membutuhkan fokus dan perhatian mereka.

6. Selalu harus mengubah apa pun yang telah diputuskan

Adalah umum untuk menemukan strategi yang berhasil suatu hari, dan tidak berhasil di hari berikutnya. Akhirnya ayah-bunda kehabisan hal untuk dicoba dan merasa seperti ayah-bunda harus kembali ke awal kembali. Karenanya ayah-bunda perlu menguatkan hati dan yakin akan apa yang dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun