Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

3 Pesan dari Sistem Saraf Anda yang Tidak Boleh Diabaikan

3 Mei 2023   21:13 Diperbarui: 3 Mei 2023   21:21 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu ketika salah satu guru saya, seorang pria alias bapak-bapak mengeluh kepada saya tentang kehidupannya. Katanya ia seperti tak bersemangat meraih prestasi apa pun termasuk aktualisasi diri dan terlibat dalam sebuah komunitas untuk kegiatan apa pun. 

Ia merasa hidupnya datar-datar saja dan hilang semua keinginan. Saat itu dengan serius saya menanggapi keluhannya bahwa ia harus mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya. Karena setiap permasalahan bukan tidak mungkin tidak ada pemicunya terlebih dahulu.

Pada awalnya ia susah untuk bercerita dan tidak menemukan penyebabnya mengapa ia menjadi tidak bersemangat meraih prestasi ataupun terlibat dalam sebuah kegiatan dan komunitas. 

Setelah lama saling mengobrol dan bertanya jawab akhirnya terjawablah sudah pokok permasalahannya. Ternyata ia merasa dikekang oleh istrinya yang selalu curiga bahwa ia akan berselingkuh. 

Selalu merasa disalahkan setiap kali ada kegiatan yang melibatkan perempuan dan selalu dijaga untuk tidak berinteraksi dengan perkumpulan ataupun komunitas yang di dalamnya terdapat perempuan. 

Padahal ia merasa tidak tertarik untuk mendekati seorang wanita lagi dan merasa ingin selalu menjadi seorang suami yang setia. Karena menghindari pertengkaran dalam rumah tangga, jadilah ia hanya melakukan rutinitas mencari uang alias mengajar sebagai guru yang selama ini dilakukannya sebagai profesinya.

Dari kasus ini, saya mengambil kesimpulan bahwa setiap manusia memiliki permasalahannya sendiri-sendiri, namun hal yang lebih penting adalah mengatasi masalah tersebut agar tidak menjadi berlarut-larut dan mencari jalan keluar terbaik dari segala permasalahan tersebut. 

Terkadang kita bersikap diam dan mengalah hanya karena merasa ingin berdamai dengan keadaan dan menganggap semua akan baik-baik saja seiring berjalannya waktu. Namun ternyata apabila dibiarkan maka hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan yang dimiliki.

Meski stres adalah bagian alami dan penting dalam kehidupan kita, namun apabila dibiarkan dan berlarut-larut maka hal ini tidak baik untuk perkembangan kesehatan dan mental dan bahkan dapat membahayakan diri juga. Karena dapat mengganggu kesehatan mental sekaligus fisik.

Berapa banyak kasus-kasus yang terjadi yang pada awalnya terlihat baik-baik saja namun tiba-tiba meledak tanpa kendali. Pada awalnya mungkin kita merasa ingin melupakan, mengabaikan atau menghindarinya. 

Namun jika hal ini berlanjut terus dan kita merasa tidak ada jalan keluar, maka akan muncul gejala-gejala pada diri yang menandai bahwa kita mengalami stres yang pada akhirnya harus diatasi dan harus pula diantisipasi supaya tidak membahayakan dikemudian hari. Gejala-gejalanya adalah sebagai berikut:

1. Gejala Fisik, seperti:

Sakit dan nyeri tubuh kronis tanpa penjelasan medis / terstruktur

Masalah pencernaan, kembung, kram perut, mual

Sakit kepala dan kabut otak

kelelahan, susah tidur.

2. Tanda bahaya perilaku

Sering marah dan mudah tersinggung pada saat-saat tertentu

Kecemasan kronis, stres atau panik

Merasa senang atau malah khawatir yang berlebihan tentang apa yang dipikirkan /dirasakan orang lain.

Mati rasa, pengguliran malapetaka, minum, kecanduan belanja Online, dll.

Penghindaran dan isolasi diri

Tidak ada motivasi atau kegembiraan

3. Kelebihan sensori

Mulai dengan mudah dengan suara-suara

Kelebihan atau kemarahan pada suara

Tidak tahan lampu tertentu

Peka terhadap tekstur/sentuhan.

Adakah gejala-gejala di atas dialami oleh Anda? Segeralah mencari tahu dan berkonsultasi untuk mengatasinya bersama orang-orang terdekat atau ahlinya. Semoga bermanfaat ya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun