Suatu ketika salah satu guru saya, seorang pria alias bapak-bapak mengeluh kepada saya tentang kehidupannya. Katanya ia seperti tak bersemangat meraih prestasi apa pun termasuk aktualisasi diri dan terlibat dalam sebuah komunitas untuk kegiatan apa pun.Â
Ia merasa hidupnya datar-datar saja dan hilang semua keinginan. Saat itu dengan serius saya menanggapi keluhannya bahwa ia harus mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya. Karena setiap permasalahan bukan tidak mungkin tidak ada pemicunya terlebih dahulu.
Pada awalnya ia susah untuk bercerita dan tidak menemukan penyebabnya mengapa ia menjadi tidak bersemangat meraih prestasi ataupun terlibat dalam sebuah kegiatan dan komunitas.Â
Setelah lama saling mengobrol dan bertanya jawab akhirnya terjawablah sudah pokok permasalahannya. Ternyata ia merasa dikekang oleh istrinya yang selalu curiga bahwa ia akan berselingkuh.Â
Selalu merasa disalahkan setiap kali ada kegiatan yang melibatkan perempuan dan selalu dijaga untuk tidak berinteraksi dengan perkumpulan ataupun komunitas yang di dalamnya terdapat perempuan.Â
Padahal ia merasa tidak tertarik untuk mendekati seorang wanita lagi dan merasa ingin selalu menjadi seorang suami yang setia. Karena menghindari pertengkaran dalam rumah tangga, jadilah ia hanya melakukan rutinitas mencari uang alias mengajar sebagai guru yang selama ini dilakukannya sebagai profesinya.
Dari kasus ini, saya mengambil kesimpulan bahwa setiap manusia memiliki permasalahannya sendiri-sendiri, namun hal yang lebih penting adalah mengatasi masalah tersebut agar tidak menjadi berlarut-larut dan mencari jalan keluar terbaik dari segala permasalahan tersebut.Â
Terkadang kita bersikap diam dan mengalah hanya karena merasa ingin berdamai dengan keadaan dan menganggap semua akan baik-baik saja seiring berjalannya waktu. Namun ternyata apabila dibiarkan maka hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan yang dimiliki.
Meski stres adalah bagian alami dan penting dalam kehidupan kita, namun apabila dibiarkan dan berlarut-larut maka hal ini tidak baik untuk perkembangan kesehatan dan mental dan bahkan dapat membahayakan diri juga. Karena dapat mengganggu kesehatan mental sekaligus fisik.
Berapa banyak kasus-kasus yang terjadi yang pada awalnya terlihat baik-baik saja namun tiba-tiba meledak tanpa kendali. Pada awalnya mungkin kita merasa ingin melupakan, mengabaikan atau menghindarinya.Â
Namun jika hal ini berlanjut terus dan kita merasa tidak ada jalan keluar, maka akan muncul gejala-gejala pada diri yang menandai bahwa kita mengalami stres yang pada akhirnya harus diatasi dan harus pula diantisipasi supaya tidak membahayakan dikemudian hari. Gejala-gejalanya adalah sebagai berikut:
1. Gejala Fisik, seperti:
Sakit dan nyeri tubuh kronis tanpa penjelasan medis / terstruktur
Masalah pencernaan, kembung, kram perut, mual
Sakit kepala dan kabut otak
kelelahan, susah tidur.
2. Tanda bahaya perilaku
Sering marah dan mudah tersinggung pada saat-saat tertentu
Kecemasan kronis, stres atau panik
Merasa senang atau malah khawatir yang berlebihan tentang apa yang dipikirkan /dirasakan orang lain.
Mati rasa, pengguliran malapetaka, minum, kecanduan belanja Online, dll.
Penghindaran dan isolasi diri
Tidak ada motivasi atau kegembiraan
3. Kelebihan sensori
Mulai dengan mudah dengan suara-suara
Kelebihan atau kemarahan pada suara
Tidak tahan lampu tertentu
Peka terhadap tekstur/sentuhan.
Adakah gejala-gejala di atas dialami oleh Anda? Segeralah mencari tahu dan berkonsultasi untuk mengatasinya bersama orang-orang terdekat atau ahlinya. Semoga bermanfaat ya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H