Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

5 Cara untuk Membantu Ananda Dapat Berkembang

10 April 2023   21:50 Diperbarui: 11 April 2023   05:11 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Perkembangan Ananda ke arah yang baik tentunya membutuhkan banyak faktor pendukung agar mereka tumbuh sesuai dengan keinginan kita sebagai ayah dan bunda. 

Ananda secara umum sesuai dengan usianya, berkembang dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan belajar untuk mandiri. Dengan berbagai hal yang dimilikinya, sebagai ayah dan bunda tentu kita harus lebih memperhatikan apa saja yang mereka butuh kan pada setiap tahapan tumbuh kembangnya.

Seperti diketahui bersama, perkembangan Ananda mengacu pada perubahan biologis, psikologis dan emosional yang terjadi pada manusia pada jenjang antara kelahiran dan akhir masa remaja, sebagai individu berlangsung dari ketergantungan untuk meningkatkan otonomi. (Wikipedia, 'perkembangan Ananda').

Karena adanya perubahan tersebut, maka perubahan perkembangan pada Ananda sendiri dapat terjadi sebagai akibat dari proses genetik yang dikendalikan dikenal sebagai pematangan, atau sebagai akibat dari faktor lingkungan dan belajar, tetapi paling sering melibatkan interaksi antara keduanya. Hal ini terjadi sebagai akibat dari sifat manusia dan kemampuannya dalam belajar dari lingkungan yang ada di sekelilingnya.

Tulisan ini tidak sedang membahas tentang tahapan perkembangan Ananda sesuai dengan usia mereka, namun lebih mengarah pada pembahasan apa saja cara yang dibutuhkan untuk membantu Ananda dapat berkembang secara umum. 

Hal-hal positif coba ditelusuri bagaimana Ananda mencapai kebaikan dalam perkembangannya. Sebagai ayah dan bunda, tentu hal ini penting untuk memudahkan kita memahami perkembangan Ananda. 

Berikut adalah 5 cara untuk membantu Ananda dapat berkembang.

Percaya/mempercayai.

Percayai Ananda kita sendiri. Tidak ada yang lebih sederhana, atau lebih sulit dalam hal ini. Sulit karena untuk mempercayai Ananda, maka kita harus belajar mempercayai diri kita sendiri, dan kebanyakan dari kita diajari sebagai Anak namun bahwa kita tidak boleh dipercaya. 

Ayah dan bunda sering tidak percaya pada Ananda. Kadang kala jika bertanya sering kali menggunakan kalimat atau kata yang berulang-ulang untuk menegaskan dan memberi keyakinan bahwa yang Ananda katakan adalah benar dan jujur. 

Hal ini pasti menjengkelkan sekali bagi ananda. Dan akhirnya jadi senantiasa ingin ikut campur dalam kehidupan Ananda dalam hal apa pun. Padahal ini bisa berdampak buruk bagi Ananda. Apalagi jika rasa tidak percaya pada Ananda dan ingin selalu ikut campur itu terlalu berlebihan. 

Meski dilandasi oleh niat baik, namun ayah dan bunda yang kelewat tidak percaya pada Ananda akan cenderung menyelesaikan berbagai urusan Ananda, meski Ananda sebenarnya dapat menyelesaikannya sendiri. Padahal sejatinya pola asuh Ananda adalah untuk menjadikan Ananda mampu menyelesaikan berbagai tugas sendiri.

Jadi hal yang seharusnya dilakukan ayah dan bunda adalah melatih Ananda untuk mengambil keputusannya sendiri. 

Percayailah bahwa mereka mampu melakukannya. Karena kelas mereka akan memasuki usia dewasa dan menghadapi banyak tantangan serta masalah dalam kehidupan.

Menghormati.

Seiring pertumbuhannya, Ananda akan mengalami perkembangan yang bertahap dalam melakukan berbagai hal. Selama apa yang dilakukannya tidak berbahaya, biarkanlah Ananda belajar untuk menangani hal dan tanggung jawabnya sendiri. 

Selalu hormati setiap keputusan yang diambil oleh Ananda. Orang dewasa yang menghormati anak-anak tidak hanya mencontohkan keterampilan atau perilaku, mereka juga memenuhi kebutuhan emosional Anak-anak tersebut, sehingga membantu menciptakan kondisi psikologis bagi Ananda untuk memperlakukan orang lain dengan hormat. 

Oleh karena itu, jika Ananda memiliki pendapat yang berbeda, pahamilah sebagai sesuatu yang positif. Jika hal itu tidak baik untuk kebaikan Ananda, sebaiknya cobalah untuk mengajak berbicara dan sambil terus memahami mengapa Ananda berpikir seperti itu dan bukan malah menentangnya dan membuat perbedaan semakin melebar tentang apa yang terbaik.

Panduan.

Jika ayah dan bunda dapat mengontrol perilaku mereka ketika segala sesuatu di sekitar mereka berada di luar kendali, ayah dan bunda dapat memberi contoh bagi Ananda tentang pelajaran berharga khususnya tentang kesabaran dan pengertian serta mengambil kesempatan untuk membentuk karakter. 

Pengamatan Ananda terhadap ayah dan bundanya, membantunya dalam membentuk opini tentang apakah kedua ayah dan bundanya dapat dipercaya. Ayah dan bunda bisa mengajarkan dan mengarahkan ketika Ananda melakukan kesalahan. 

Hal ini penting agar Ananda dapat belajar untuk memecahkan masalah dan perasaan bersalah yang ia rasakan. Jika ayah dan bunda berpikir tidak tega menegur Ananda, maka selamanya Ananda tidak akan merasakan rasa bersalah akibat dari setiap perbuatannya. Dampaknya adalah Ananda sulit untuk belajar memecahkan masalah yang ada.

Cinta tanpa syarat.

Ada saat-saat sebagai ayah dan bunda ketika menyadari bahwa pekerjaan ayah dan bunda bukanlah menjadi ayah dan bunda yang selalu mereka bayangkan.

Ayah dan bunda yang selalu diharapkan, tugas kita sebagai ayah dan bunda adalah menjadi ayah dan bunda yang dibutuhkan oleh Ananda kita sendiri, mengingat kekhususannya, atau kehidupan dan sifatnya sendiri. Salah satu cara terpenting untuk membangun hubungan saling percaya dengan Ananda adalah dengan menghujaninya dengan cinta dan kasih sayang. 

Dalam semua interaksi pada Ananda, maka tunjukkan perasaan cinta dan kasih sayang yang selalu hadir dan tak terbatas. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan berbagai love language pada Ananda seperti tatapan mata, pelukan, cium di dahi, mengelus kepala, selain itu juga bisa lewat perhatian, menggunakan pilihan kata-kata positif dan meningkatkan suasana hati Ananda.

Bermain.

Bermain adalah bahasa masa kecil. Berbicara dengan bahasa Anak-anak kita mungkin terdengar tidak masuk akal bagi kita, tetapi terdengar seperti cinta bagi mereka. Sepadat apa pun aktivitas yang dimiliki oleh ayah dan bunda, sempatkanlah waktu untuk bermain dan berbincang dengan mereka. 

Tanyakan tentang banyak hal-hal yang menyenangkan mereka untuk dilakukan seperti menanyakan pendapatnya tentang film kartun kesayangannya, kegiatan yang telah mereka lakukan sehari-hari, atau apa yang ingin mereka lakukan di akhir pekan. Bermainlah dengan cinta, kasih sayang, dan tanpa penilaian.

Terkadang hal-hal sederhana itulah yang paling berarti bagi Ananda yang kita miliki. Namun bagi kita, sering kali hal yang sederhana bisa menjadi hal yang paling sulit untuk kita berikan. 

Kepercayaan, kesabaran, tingkat ketenangan yang konsisten dan tersedia untuk waktu bermain dan saat mereka membutuhkan kita. Tidak realistis untuk berasumsi bahwa kita dapat melakukan semua ini secara konsisten, tetapi yang harus diingat, berusaha untuk tetap sadar akan hal ini membantu saat berinteraksi dengan Ananda.

Ok. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun