Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ketika Mengasuh Anak Terasa Begitu Menantang dan Sulit: Tips Apa Saja yang Bisa Kita Jadikan Pengingatnya?

20 Maret 2023   21:03 Diperbarui: 22 Maret 2023   00:56 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Anak-anak Ayah-bunda tidak membutuhkan Ayah-bunda untuk menjadi sempurna. Tetapi mereka membutuhkan Ayah-bunda untuk mencontohkan kerendahan hati, akuntabilitas, dan proses perbaikan.

4. Hal paling protektif yang dapat Ayah-bunda lakukan sebagai orang tua adalah mengembangkan hubungan di mana anak-anak Ayah-bunda mempercayai Ayah-bunda untuk siap sedia dan mendukung saat mereka membutuhkan Ayah-bunda.

5. Koneksi lebih kuat daripada kontrol. Dibutuhkan lebih banyak kreativitas dan waktu, tetapi juga lebih dalam dan bertahan lebih lama. Jadi bukan masalah seringnya bersama namun tanpa makna, namun bersama dengan selalu memanfaatkan waktu bersama sekecil apapun untuk berbincang dan saling menguatkan dalam segala hal

6. Tugas Ayah-bunda adalah mengajar, bukan menghukum. Ketika kita menyakiti anak-anak kita dengan sengaja, kita juga menimbulkan ketidakpercayaan dalam hubungan kita dengan mereka.

7. Cara Ayah-bunda berbicara tentang anak Ayah-bunda dan menafsirkan tindakan mereka, akan menjadi identitas yang memengaruhi cara mereka bertindak di masa depan.

 Semoga tulisan ini akan menjadi pengingat semua hal --hal yang terkait dengan pengasuhan bahwa ayah-bunda merasa diberdayakan untuk terus maju saat Ayah bunda ingin menyelaraskan kembali niat ayah-bunda untuk bertemu dengan ananda di mana mereka berada secara emosional dan berkembang, dengan cara terbaik yang bisa dilakukan oleh  ayah-bunda sebagai orang tuanya.

Sekarang, tutup mata Ayah-bunda, tarik napas, dan tetapkan niat ini jika selaras dengan Ayah-bunda. Kembalilah ke pengingat ini sesering Ayah-bunda tertarik tentang bagaimana pengasuhan yang baik. Dengan kesadaran, pengulangan, dan hati yang rela, tindakan harus dimulai selaras dengan niat tulus. Semoga bermanfaat yaa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun