Jika Ananda sedang mengalami emosi, ayah -- bunda juga diharapkan dapat membantu Ananda untuk menuangkan emosinya secara tepat ke dalam penggunanan kata-kata yang baik sehingga etika dan sikap anak dapat terjaga. Gunakanlah strategi bantuan untuk mengembangkan keterampilan dalam mengatur emosinya secara tepat pula. Berikan kepada mereka pilihan terbatas dan penjelasan sederhana untuk membantunya menyampaikan maksud yang ingin disampaikannya tanpa harus meluapkan emosi.Â
Pilihan terbatas yang dapat dilakukan misalnya saja dua pilihan yang mana kita dapat mengarahkan bahwa satu pilihan tersebut adalah pilhan yang nantinya bisa Ananda lakukan dan pilihan yang lain adalah pilihan yang tentunya Ananda enggan untuk melakukannya. Seperti : "kamu mau tetap bermain sama ayah tapi hanya lima menit, atau kamu bermain sendiri tapi tidak ayah temani dan harus membereskan mainan sendiri setelah selesai". Ucapkan kalimat ini perlahan-lahan agar Ananda dapat memahami apa yang harus dilakukan dan pesan dapat diterima olehnya.
Memahami Bahasa Komunikasi Untuk Anak Usia 6 -- 11 Tahun
Anak-anak pada usia ini telah memiliki kemampuan penggunaan kata yang beragam. Biasanya mereka mulai mencoba-coba menggunakan kata-kata yang kurang pantas untuk mengetahui reaksi orang lain dan selalu ingin berbicara dengan orang-orang disekitarnya.Â
Di usia ini juga biasanya anak mulai dapat menyimpan hal-hal yang ia tidak ingin orang tuanya ketahui. Memiliki rahasia juga merupakan bagian dari kesenangannya luput dari pengamatan ayah-bunda. Nah ayah-bunda harus dapat senantiasa meluangkan waktu untuk berbicara kepadanya. Mendengarkan seluruh kisah-kisahnya sepulang sekolah akan menjadi moment yang berharga untuk ayah-bunda dan jangan abai terhadap hal ini agar Ananda bisa selalu dekat dengan ayah-bunda tanpa merasa canggung.Â
Sehingga Ananda akan merasa ayah-bunda selalu ada untuk mereka. Berbicaralah dengan Ananda dengan sikap penuh hormat yang juga dapat menunjukkan tingkat kedewasaannya dan dengan gaya dan kalimat yang mereka juga biasa gunakan seperti "oohh gethu.... Begitu ya... masak sih...." Dan lain sebagainya untuk lebih mendekatkan ayah-bunda dalam memahami Bahasa komunikasi Ananda pada usianya.Â
Dengarkan apa yang ingin mereka sampaikan tanpa membantah kalimat mereka namun ulangi apa yang ayah -- bunda tangkap dari cerita mereka dengan cara yang dewasa sehingga anandapun akan belajar dari apa yang ayah-bunda ucapkan tanpa harus memberikanya banyak kritikan namun ia mampu mengobservasi kebenaran dari kalimat yang telah diucapkannya tanpa harus ayah-bunda membantahnya.Â
Dan jangan lupa untuk selalu tertawa bersama Ananda agar Ananda merasa dekat dan nyaman bersama ayah-bunda serta mengakui kesalahan apabila ayah-bunda telah salah melakukan sesuatu kepada Ananda. Dengan demikian maka Ananda akan terbiasa terbuka mengenai banyak hal kepada orang-orang disekelilingnya terutama kepada ayah-bunda. Selalu sampaikan apa saja hal-hal baik terutama yang sesuai dengan etika, adab maupun agama tanpa harus menyalahkan apa yang telah ia lakukan secara frontal dan keras. Namun ini dapat menjadi bekalnya sebagai panduan dalam menjalani kehidupan sosialnya.
 Memahami Bahasa Komunikasi Untuk Anak Usia 12 -- 18 tahun
Pada usia ini sebagai orangtua harus semakin berhati-hati dalam berkomunikasi kepada Ananda. Ayah-bunda harus dapat menjelma menjadi 'teman' bagi Ananda di usia ini. Â Karena mereka sudah semakin besar dan selalu ingin memiliki privasi sendiri dan lebih menyenangi pergi bersama teman-temannya dan menghabiskan waktu bersama sesuai hobinya bersama mereka.Â
Ayah-bunda dapat memberi kepercayaan penuh kepada mereka setelah ayah-bunda juga merasa telah memberi 'bekal' yang cukup kepada mereka tentang apa yang baik dan tidak baik selama ini. Tunjukkanlah rasa hormat kepada mereka tentang apa saja yang mereka sukai termasuk pendapat-pendapat mereka, hobi ataupun kesukaan lainnya.Â