Namun jika bayi menangis sampai keras atau kita biasa menyebutnya kejer, itu menunjukkan bayi sedang stress dan stress akut bisa menyebabkan reaksi hormonal berantai, yang pada akhirnya bisa merangsang kelenjar adrenalin melepas hormone kortisol atau stress dan ini dapat menyebakan kerusakan pada otak bayi.
Jadi jangan didiamkan saja ayah-bunda. Tetapi ayah-bunda harus segera mencari solusinya dan memberikan kenyaman agar bayi dapat segera merasa ada yang menolongnya.
Hal berbeda terjadi pada saat Ananda mulai berkembang. Ketika Ananda menangis, terkadang orang tua cenderung menjadi khawatir dan merasa tidak nyaman. Itu sebabnya orang tua akan berupaya meredam tangisan si buah hati. Padahal menangis juga memberi manfaat loh ayah bunda.
Ketika Ananda menangis:
- oksitosin dan endhorpin dilepaskan yang meringankan rasa sakit dan emosional.
- Mengkalibrasi ulang system saraf pusat.
- Membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh
Jadi kadang kala membiarkan Ananda menangis itu penting loh ayah -- bunda, tapi ya jangan lama-lama ya ayah-bunda. Membiarkan anak menangis yang dimaksud disini adalah jangan melarang Ananda untuk menangis.
Karena dengan melarangnya menangis justru akan membuat Ananda memendam perasaanya dan akan membuatnya merasa tertekan. Dan ini akan berdampak kedepannya nanti.
Orang yang tidak bisa menangis:
- memiliki system kekebalan tubuh yang kurang tangguh.
- Memiliki penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
- Lebih mungkin untuk mengembangkan kecemasan / depresi.
Jadi biarkanlah Ananda untuk meluapkan emosinya sesaat ya ayah-bunda, setelah itu kita bisa menghiburnya dengan sabar dan penuh kasih sayang.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara sambil menggendong Ananda.
Mereka akan berhenti menangis ketika yang mereka inginkan sudah tercapai, karena menangis menunjukkan Ananda merasa tidak nyaman atau menginginkan sesuatu.
Semoga bermanfaat ya ayah-bunda semua.