Mohon tunggu...
Yuni Astuti
Yuni Astuti Mohon Tunggu... Perawat - Perawat, sedang belajar merawat hati anak dan keluarga

sedang belajar menulis, ibu dari 4 orang anak, perawat, yun.astuti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Buat Lilin Aroma Therapy dari Minyak Jelantah Yuk!

2 November 2024   09:38 Diperbarui: 3 November 2024   04:06 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Johanes Anton Witono, founder Jelantah4Change (sumber:dokumen pribadi)

Isu lingkungan terkait sampah, khususnya sampah plastik saat ini sudah mencapai tahap yang meresahkan. Bahkan bisa dikatakan bahwa negara tercinta ini sudah masuk kategori darurat sampah. Dan ternyata, masalah pencemaran lingkungan dan kerusakan bumi tidak melulu bersumber dari sampah plastik saja. Limbah cair hasil rumah tangga, sebut saja minyak jelantah ikut berkontribusi menyumbang pencemaran tanah dan merusak ekosistem air.

Melihat fenomena tersebut, Johanes Anton Witono mendirikan komunitas gerakan sosial Jelantah4Change, sejak tahun 2016. Komunitas ini berdiri dengan tujuan untuk mengedukasi kepada masyarakat tentang bahaya minyak jelantah terhadap kesehatan dan lingkungan,  memberdayakan masyarakat bagaimana bijak mengelola minyak jelantah yang dihasilkan serta mengolah limbah jelantah secara bertanggungjawab .  Dan tentunya untuk meminimalisir praktek-praktek penjermihan minyak jelantah.

Edukasi yang diberikan Jelantah4Change dilakukan melalui berbagai kegiatan, baik edukasi secara langsung melalui lembaga Instansi pemerintah, organisasi masyarakat, sekolah-sekolah, ataupun edukasi melalui media social dan media elektronik radio dan televisi.

Johanes Anton Witono, founder Jelantah4Change (sumber:dokumen pribadi)
Johanes Anton Witono, founder Jelantah4Change (sumber:dokumen pribadi)

Dari edukasi yang dilakukan, diharapkan masyarakat menjadi sadar bahwa ternyata minyak jelantah tidak aman jika dipakai secara berulang dalam waktu lama. Minyak goreng yang masih aman untuk dipakai menggoreng adalah maksimal 3 (tiga) kali penggorengan untuk penggorengan biasa. Sementara untuk menggoreng yang butuh panas lebih tinggi dan waktu lama-misalnya menggoreng ikan-hanya boleh dipakai 1(satu) kali saja.

Jelantah4Change saat sosialisasi dan edukasi tentang dampak minyak jelantah terhadap lingkungan & kesehatan. (sumber: dokumen pribadi)
Jelantah4Change saat sosialisasi dan edukasi tentang dampak minyak jelantah terhadap lingkungan & kesehatan. (sumber: dokumen pribadi)

Tidak bisa dipungkiri bahwa masakan yang diolah dengan cara digoreng tampilan dan rasanya lebih menggoda dibandingkan dengan yang hanya dikukus saja. Hal ini karena dengan cara digoreng akan memberikan rasa yang lebih gurih dan tampilan "kriuk" yang akan menggugah selera penikmatnya. Itulah yang menyebabkan minyak jelantah hampir setiap hari selalu terproduksi dari setiap rumah, selama proses mengolah makanan.

Penghasil minyak jelantah terbesar adalah berasal dari rumah tangga, yaitu sebesar 91 %, dan sisanya berasal dari restoran , warung atau hotel. Minyak jelantah yang terkumpul selanjutnya didonasikan kepada Jelantah4Change untuk kemudian diolah secara bertangung jawab, salah satunya adalah menjadi bio diesel.  Selain diolah menjadi bio diesel, minyak jelantah ini juga bisa dibuat menjadi sabun cuci dan dibuat lilin. Seperti yang sudah sering dilakukan,  pada saat sosialisai dan edukasi tentang minyak jelantah ini, Jelantah4Change memberikan demonstrasi praktek tentang proses pembuatan sabun cuci atau lilin dari minyak jelantah.

Untuk yang memiliki minyak jelantah di rumah dan bingung mau di buang ke mana, ada baiknya jika minyak jelantah tersebut di donasikan ke Jelantah4Change atau Jelantah Sister, dimana Jelantah Sister ini merupakan bagian dari Jelantah4Change yang konsen di bidang kesehatan. Khususnya dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit tidak menular.

Beberapa waktu yang lalu Jelantah Sister bekerja sama dengan Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi Keperawatan Blora melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora. Dalam giat tersebut terdapat acara penyuluhan kesehatan terkait penyakit tidak menular, Hipertensi, Stroke dan Diabetes Mellitus, yang disampaikan oleh mahasiswa Prodi Keperawatan Blora. Sementara Jelantah sister memberikan edukasi terkait dampak minyak Jelantah terhadap kesehatan dan Lingkungan serta pemanfaatan minyak jelatah. Dalam kesempatan tersebut juga di ajarkan kepada kader kesehatan dan masyarakat bagaimana cara membuat lilin aroma therapy dari minyak jelantah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun