Mohon tunggu...
Am Arhat
Am Arhat Mohon Tunggu... Editor - Penikmat Buku

Penikmat kopi, politik dan buku.. sulawesi24.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kampanye Negatif, "Vitamin" Bagi Demokrasi (2)

4 Oktober 2016   17:37 Diperbarui: 4 Oktober 2016   17:45 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sampul buku going negative | Sumber: dokpri

Megawati dan SBY masing-masing pernah menjadi presiden dalam waktu yang berbeda, dan Wiranto dan Prabowo pernah menduduki kedudukan penting di militer, keduanya pernah memegang peran penting pada sesaat setelah kelengseran ORBA. Maka kedua tokoh ini rawan dengan serangan negatif soal isu 1998 dan pelanggaran HAM Timtim.

Hal yang sama pada Boediono, mantan menteri keuangan dan Gubernur Bank Indonesia. Ia kemudian banyak disebut sebagai pendekar ekonomi neo liberal. Pandangan  dan kebijakan ekonominya diduga pro terhadap pasar bebas selama ia menjalankan roda kebijakan ekonomi dalam pemerintahan SBY. Istilah neo liberal awalnya hanya dikenal terbatas dikalangan para akademisi dan dikalangan aktivis sosial lalu kemudian sontak menjadi isu yang sangat hangat di publik. Serangan kampanye negatif itu bukan hanya bersal dari capres saingan, namun juga datang dari para pengamat ekonomi semisal Kwik Kian Gie, Rizal Ramli dan aktivis gerakan masyarakat sipil.

Kampanye hitam tak kalah hebatnya banyak beredar di sekitar kita, wujudnya mudah ditemuka apalagi menjelang hajatan lima tahunan. Pada saat Pilpres pertama tahun 2004, hampir semua kandidat pasangan capres-cawapres merasa menjadi menjadi korban kampanye hitam, entah dari mana dan siapa penebaranya. Isu sentiment agama menimpa SBY dimana ia diragukan keberpihakannya terhadap Islam. Partai Demokrat sebagian besar diisi oleh orang-orang non muslim, belum lagi istri SBY Kristiani Yudhoyono diduga beragama Kristen karena namanya identik dengan nama Kristen.

Pasangan Amien Rais juga ditimpa isu black campaign, dikatakan jika Amien Rais menjadi presiden akan melarang ritual keagamaan warga NU, melarang Barazanji yang sering dilakukan oleh warga NU. Black campaign ini ditujukan pada warga ormas terbesar ini, mengigat Amien Rais mantan Ketua umum PP Muhammadiyah, dan sempat menjadi inisiator pelengseran Gus Dur.

Ditahun 2009 menjelang Pilpres sempat santer kembalis soal isu agama. Istri Boediono, Herawati  dikatakan Kristen Katolik. Sebuah selebaran  dengan head line “apakah PKS tak tau istri Boediono Khatolik”, selebara itu beredar disaat JK melakukan kampanye di Medan. Tanpa didukung fakta yang jelas selebaran itu dapat dikategorikan sebagai upaya Black Campaign, karena hanya sebagai gossip sensasional tanpa dukungan fakta.

Kampanye negative merupakan vitamin bagi demokrasi, agar masyarakat bisa melihat setiap calon secara holistic dan tidak tertipu oleh citra media yang dibangun oleh tim sukses dan konsultan politik. Bisa jadi citra itu tidak berbasis pada fakta sekedar lipstick, “penelanjangan” masa lalu kandidat sah-sah saja selama dibarengi dengan data. Jika tidak berbasis pada data maka terjerembab pada kampanye hitam dan fitnah

*catatan

kami mengabil data pilpres 2004 dan 2009 spy tdk ada yang sensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun