kulihat ada permainan di pupilmu saat kuhunjukmawar dari balik punggungku kuberi tahu kau, itu kupetik dari seberang yang lelah aku berenang plis.... turunkan alismu jangan lukis keningmu dengan guratan s'bab tahukah kau? telah kupatahkan ranting-ranting bimbang yang meranggas hati telah kubunuh tokek di sisi terali hanya untuk menjelangmu kali ini, jangan kau ucap tak ada jalan menuju hatimu s'bab sudah kulukis pintunya di setiap mimpiku kucipta taman dan bunga-bunga untukmu ayolah... berikan jemarimu lekat di dadaku rasakan ombakku dekatkan bibirmu kusimpan hangatmu manisnya untukmu ulurkan lenganmu erat di sayapku kita kan terbang menuju pelangi.. <kupunyasetamanmawaruntukmu...>
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H