Mohon tunggu...
WANODYA SOSETYANINGRAD
WANODYA SOSETYANINGRAD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Program Studi Farmasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Intropeksi Diri

21 November 2021   21:18 Diperbarui: 22 November 2021   09:40 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Buku              : Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?

Penulis                      : Kim Sang-hyun

Penerjemah            : Dewi Ayu Ambar Rani

Penerbit                    : Penerbit Haru

Tahun Terbit           : Oktober 2020 

Presensi                     : Wanodya Sosetyaningrad / 243 / F

Buku "Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?" ditulis oleh Kim Sang-hyun. Penulis asal Korea Selatan. Buku kelima yang pertama kalinya diterbitkan dalam Bahasa Indonesia. Buku ini termasuk kedalam kategori buku self improvement. Buku yang tengah hangat diperbincangkan ini berisi tentang upaya, kegiatan dan tindakan untuk meningkatkan serta mengubah diri menjadi lebih baik.  Dengan karyanya ini, penulis berharap dapat menjadi teman cerita untuk mendiskusikan berbagai permasalahan.

"Buku ini memberikan sebuah pertanyaan besar bagi saya: Apakah  saya sudah hidup cukup baik sampai ada orang yang mau datang ke acara pemakaman saya?" - dr. Andreas Kurniawan, Sp

Buku ini memakai judul yang menakutkan yaitu mengenai kematian, namun isinya memberikan kehangatan sekaligus menyadarkan kita tentang makna dan tujuan hidup. 

Penulis mengajak kita untuk berdiskusi dan memikirkan kembali tentang sudah cukup baikkah kita, terutama pada orang-orang terdekat. Sudah sebaik apa kita hingga orang-orang bersedia untuk datang ke pemakaman kita nanti? Sudah sebaik apa kita hingga orang-orang bersedia untuk mendoakan kita nantinya?.

Buku yang berisi 168 halaman ini juga berisi tentang bagaimana menjalani hidup. Berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang sering kita tanyakan pada diri sendiri mengenai masa kini dan kedepannya. Sebagai manusia pasti mempunyai banyak impian. Seringkali kita merasa bersemangat dan menggebu-gebu untuk mewujudkannya. Namun tidak jarang juga, ada rasa pesimis yang dirasakan. Bisakah saya? Mampukah saya? Apa mimpi saya tidak terlalu sulit? Apakah mimpi saya terlalu tinggi? Dibuku ini kita ditenangkan oleh kata-kata penulis mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut.

"Kadang aku merasa tidak nyaman dan tidak bahagia dengan keberadaan orang lain, padahal biasanya aku tidak bisa hidup tanpa orang lain. Aku jadi berpikir jangan-jangan meski kita saling membutuhkan, kita juga adalah beban bagi satu sama lain." (halaman 20)

Kita semua pasti pernah mengalami hal tersebut. Adakalanya kita tidak nyaman karena berada dikeramaian namun tidak jarang juga kita merasa butuh akan seseorang. Hal itu tidak aneh dan wajar. Semua orang berhak atas rasa yang mereka miliki. Namun jangan lupa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri. Cukup beri ruang kedirimu sendiri. Ada kalanya kamu butuh waktu sendiri, me time dan recharge. Namun jangan melupakan bahkan tidak memperdulikan sekitar.

"Aku ingin kamu bisa terus bertemu hal baru, menemukan warna hidupmu sendiri tanpa membandingkan diri dengan orang lain. Aku harap, kamu tidak menyesal membuka hati untuk orang-orang baru."(halaman 23)

Kalimat tersebut adalah tulisan yang sangat saya sukai. Hidup tidak selalu berada disatu lingkungan, adakalanya kita perlu perubahan dan hal baru. Tidak jarang hal baru tersebut bukan hal yang baik, akan tetapi hal yang akan buat kamu sedih dan kecewa. Cukup jalani, nikmati dan syukuri. 

Tolong jangan bandingkan dirimu dengan yang lain. Setiap orang punya jalan dan prosesnya masing-masing. Focus pada prosesmu sendiri. Dekat dan kenali semua orang. Walaupun dikemudian hari orang tersebut jahat dan menyakitimu, penulis berharap kamu tidak menyesal telah membuka hati.

"Aku ingin hidup tanpa menyesali pilihanku yang salah. Aku percaya ada alasan untuk itu. sesederhana itu. Karena memang tidak semuanya bisa berjalan sesuai rencana. Semuanya terjadi begitu saja. Sampai kapan pun, kehidupan ini tidak akan pernah sejalan dengan apa yang kita pikirkan, juga tidak sesuai dengn rencana yang kita persiapkan." (halaman 32)

Kita pasti pernah memutuskan hal yang kurang tepat dan membuat kita menyesalinya dikemudian hari. Penulis mengatakan itu tidak apa-apa dan merupakan hal yang wajar. Ada alasan dibalik itu semua. Tuhan tidak mungkin hanya iseng menciptakan suatu kejadian. Pasti ada  alasan dibalik itu semua. Mungkin belum terlihat saat ini namun percayalah dimasa depan kamu akan bersyukur atas hal yang pernah kamu hadapi. Hal ini sama seperti kegagalan. Selalu ada alasan dan jalan terbaik menurut Tuhan yang menantimu.

"Apa pun itu, jika pada akhirnya semua akan menjadi kenangan, aku ingin meninggalkan kenangan yang indah. Saat ini pun suatu saat akan jadi kenangan, dan aku percaya kenangan itu akan mengagumkan." (halaman 37)

Semua hal dimuka bumi memiliki masa, awal dan akhir, pertemuan dan perpisahan. Semua akan menjadi masa lalu, sebuah kenangan. Ada baiknya kita menjadi baik walaupun bukan yang terbaik. Bukan untuk sok baik atau tidak menjadi diri sendiri, Akan tetapi, hanya agar kenangan yang ditinggalkan baik dan tidak merugikan siapapun.

Kelebihan :

  • Gaya penulisannya ringan dan sederhana  sehingga mudah dipahami.
  • Penulis seperti mengajak kita untuk berdiskusi selayaknya teman, memahami tanpa ada maksud menggurui.
  • Walaupun memiliki halaman yang sedikit, perlu waktu yang lama untuk membaca novel ini. Karena setiap lembarannya memiliki makna yang dalam dan hangat jadi sangat tidak sesuai untuk dibaca terburu-buru.

Penutup

Meskipun tipis dan memiliki judul mengenai kematian, banyak hal yang bisa dipelajari dari buku ini. penulis menulis seolah-olah kita sedang berdiskusi santai namun dalam bermakna. Cara penulisan penulis santai dan tidak menggurui. Sangat disarankan untuk dibaca, terutama untuk mahasiswa yang sedang mempertanyakan tentang kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun