Mohon tunggu...
nodnod
nodnod Mohon Tunggu... Lainnya - Pengarang

Ada hal yang tak akan ku menyerah untuknya yaitu menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jendela ke-12

8 Desember 2024   14:31 Diperbarui: 8 Desember 2024   14:34 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


jendela ke-12

Delapan rajutan sutra di dinding desember
Menyulam tawa,tangis ,lewati tipisnya musim lalu.
Serat-serat itu mengusut---keberuntungan pun menua
Bersama sisa tumpahan tinta,menunggangi waktu.
Hangat meninggalkan cahaya dikusir masa
Menyantuni dinginnya nafas desember
Sedikit yang beranak cucu,  sisanya mengering dalam harapan.
Dari jendela ada riak suara di buritan karang
Dan sepasang permata merawat anaknya
Di seberang jendela---biru meluntur warna
Mengopes jingga yang baru akan terlelap.

Aku telah mengintip dalam kebisuan
Kematian pergi,  dan kelahiran berpulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun