jendela ke-12
Delapan rajutan sutra di dinding desember
Menyulam tawa,tangis ,lewati tipisnya musim lalu.
Serat-serat itu mengusut---keberuntungan pun menua
Bersama sisa tumpahan tinta,menunggangi waktu.
Hangat meninggalkan cahaya dikusir masa
Menyantuni dinginnya nafas desember
Sedikit yang beranak cucu, Â sisanya mengering dalam harapan.
Dari jendela ada riak suara di buritan karang
Dan sepasang permata merawat anaknya
Di seberang jendela---biru meluntur warna
Mengopes jingga yang baru akan terlelap.
Aku telah mengintip dalam kebisuan
Kematian pergi, Â dan kelahiran berpulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H