Mohon tunggu...
nodnod
nodnod Mohon Tunggu... Lainnya - Pengarang

Ada hal yang tak akan ku menyerah untuknya yaitu menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Diamnya Kenanga

3 Desember 2024   18:22 Diperbarui: 3 Desember 2024   18:29 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

keanggunanku hilang dibawah mutiara terbenam
Lewat sepinya sentuhan kau renggut keabadian.
Aku mencoba maraih dengan jari-jari tak utuh
Wajahmu yang jauh,diantara gelap.
Aku selalu ingin tinggalkan bayang bayang penghibur
Menjadi pengantin yang melingkar diantara mahkota,
Dan aku ingin tawarkan kesucian
Untuk kita mencurangi kehidupan.
Harum tubuh kutitip pada perau malam
Agar kau hirup juga aku dalam kekaguman,
Agar kau kenali aku dalam keramainan,
Dan kau temukan putik yang penuh dari air mata. 

Aku kenanga,  yang layu oleh penantian
Dan kau rembulan,  yang redup oleh peran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun