Untuk menuju ke sini, begitu sampai di Bandar Lampung, arahkan kemudi Anda ke Pantai Sari Ringgung. Di sana, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Pantai Pasir Timbul dengan menaiki perahu kayu. Waktu tempuhnya hanya lima hingga sepuluh menit.
Begitu sudah dekat, Anda akan menemukan dermaga kayu berukuran kecil. Perahu kayu yang Anda tumpangi akan berhenti di bibir dermaga. Berikutnya segera langkahkan kaki menuju bibir dermaga.
Tepat di bibir dermaga, Anda akan menjumpai dua bendera merah putih berikut papan nama bertuliskan “Pasir Timbul, Ringgung Pesawaran, Lampung”. Dari titik itu Anda bisa melihat keindahan pantai pasir timbul.
Segera turun dari bibir dermaga lewat tangga kayu, dan berlarilah ke arah bibir pantai. Jangan khawatir tenggelam, karena kedalaman laut di sekitar sana hanya setinggi lutut orang dewasa.
Diamlah sejenak di tengah-tengah pulau. Rasakan sapuan ombak yang lembut membasahi kaki. Atau gelitik butiran pasir yang masuk ke sela-sela jari. Yang jelas, ada sensasi tersendiri yang tidak akan Anda temui di pantai mana pun ketika sudah berada di pusat pulau berukuran mungil ini.
Ketiga: Pantai Kuta, Bali
Pantai yang satu ini adalah favorit semua orang untuk menikmati matahari tenggelam, termasuk saya. Meskipun demikian, kendati telah berkali-kali ke sana, kecintaan saya pada Pantai Kuta sebenarnya baru terjadi pada 2022.
Sebelum itu, saya tidak terlalu suka. Sebab pantai ini terlalu ramai dan, maaf, agak kotor. Tapi sejak pandemi melanda Bali, Pantai Kuta berbenah diri. Jadi lebih asri dan bersih. Karena itulah saya mulai jatuh cinta.
Bagi saya pribadi, waktu terbaik mengunjungi pantai ini adalah pukul lima sore. Aktivitas yang saya lakukan di sini hanya ada empat. Pertama, memesan kursi lipat kayu yang banyak disewakan. Supaya bisa menikmati matahari tenggelam sambil tiduran.