Bagaimana dengan Sulawesi? Jangan ditanya. Kawasan Timur Indonesia ini punya beragam jenis ikan bakar. Mulai dari ikan bakar parepe khas Makassar, hingga ikan bakar dabu-dabu atau sambal rica ala Manado dan sekitarnya.
Di Tanah Kalimantan, penduduk setempat menasbihkan ikan patin bakar sebagai sajian andalan. Sementara di Tanah Papua, salah satu pusat kulinernya bernama ikan bakar Manokwari. Lengkap, kan?
Dengan kata lain, sajian ikan bakar adalah milik kita semua. Milik seluruh warga Indonesia. Kekayaan resep olahan dari berbagai daerah di Nusantara itulah yang menjadi alasan kedua saya mengunggulkan ikan bakar sebagai kuliner yang paling merepresentasikan Nusantara.
Indonesia dalam Sepiring Ikan Bakar
Alasan ketiga, kita bisa menemukan jati diri Indonesia pada sepiring ikan bakar. Misalnya saja, dari yang paling sederhana, ikan bakar bumbu kecap. Menu santap siang saya ketika memperpanjang libur Lebaran.
Dalam sepiring ikan bakar bumbu kecap, ada beragam bahan dasar. Yang paling utama, tentu ikannya. Mayoritas jenis ikan yang ada di Indonesia cocok untuk dibakar. Sebut saja kerapu, bawal, baronang, gurami, kakap, kuwe, ekor kuning, dan sebagainya.
Di luar bahan utama, ada kekayaan bumbu-bumbuan dan rempah yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Cabai, misalnya, mayoritas berasal dari tanah Sumatera, Jawa, dan Bali.
Selain cabai, ada pula bawang merah. Seperempat produksi bawang merah nasional terletak di Jawa Tengah. Sisanya berasal dari Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Barat.
Berikutnya ada jeruk nipis yang sentra produksinya terletak di Jawa Timur. Belum lagi ada lada dari Bangka Belitung, serta garam dan gula yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Dari sekian banyak bahan dasar ikan bakar, mungkin hanya kecap yang kedelainya diimpor dari Amerika Serikat. Tapi jangan buru-buru rendah diri. Sebab Indonesia dinobatkan sebagai salah satu produsen kecap terbaik di dunia!