Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Catatan Kue Lebaran: Dari Lidah Kucing Hingga Brownies Keju

21 April 2023   22:38 Diperbarui: 21 April 2023   22:49 4399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biskuit Khong Guan begitu mendarah daging bagi keluarga Indonesia. (sumber: khongguan.co.id)

Tenang. Artikel ini tidak sedang disponsori oleh biskuit Khong Guan, kok. Saya sebut demikian karena guyonan dan meme biskuit Khong Guan begitu mendarah daging. Mulai dari pertanyaan ke mana perginya Sang Bapak, hingga prank kaleng Khong Guan yang tidak lagi berisi biskuit.

Apa pun itu, kita patut bersyukur. Kekayaan kuliner membuat Indonesia menjadi negara dengan alternatif sajian kue Lebaran nomor satu di dunia. Dengan kata lain, tidak ada negara lain di belahan bumi mana pun yang sanggup menandingi ragam sajian kue Lebaran Nusantara.

Sehingga, kita punya banyak pilihan sajian kue Lebaran saat merayakan Hari Kemenangan. Di antara banyaknya pilihan sajian kue Lebaran, layaknya klub sepakbola, tentu kita punya pilihan favorit. Bisa serupa, bisa juga berbeda. Sah-sah saja.

Dengan demikian, sampailah kita pada inti artikel. Apa sajian kue Lebaran favorit saya? Well, sejujurnya banyak. Tapi saya pilih tiga saja supaya Anda tidak bosan. Setuju?

Pertama: Lidah Kucing

Di antara banyaknya pilihan sajian kue Lebaran, lidah kucing menjadi favorit saya dan istri. Sejujurnya, kami tidak pernah menyantap lidah kucing saat Lebaran. Karena begitu membeli atau mendapat lidah kucing, saat itu juga langsung kami habiskan.

Faktor rasa yang membuat kami suka banget dengan lidah kucing. Rasa manis beraroma mentega memang pas di lidah kami. Sekali makan, rasanya tidak pernah bisa berhenti. Sampai-sampai tidak sabar, ternyata langsung ludes.

Lidah kucing. (sumber: Shutterstock/Rizvisual)
Lidah kucing. (sumber: Shutterstock/Rizvisual)

Di mata kami, kudapan berbentuk pipih ini memang begitu menarik. Bahan-bahannya sederhana, tapi rasanya juara. Terbuat dari tepung terigu, gula halus, telur, mentega, vanili, dan pewarna makanan.

Jika menilik bentang sejarah, lidah kucing ternyata bukan kue asli Indonesia. Para meneer Belanda yang membawa kue bernama asli Kattetong ini ke Bumi Nusantara. Pada era kolonial, lidah kucing banyak disajikan oleh keluarga bangsawan dan elite kolonial dalam acara-acara resmi.

Oleh orang kita, derajat lidah kucing diturunkan. Dibuat merakyat, istilah kerennya. Tidak rela hanya tersedia di meja para penjajah, lidah kucing pun turut disajikan setahun sekali saat Lebaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun