Bagiku pribadi, agenda berbuka puasa bersama punya prioritas tertentu. Setelah pekan-pekan pertama wajib berbuka bersama istri, selanjutnya giliran rekan sekantor dan kawan sejawat.
Kelar dari sana, barulah berbuka bersama anak yatim. Bersama mereka yang membutuhkan uluran tangan dan bantuan kita.
Beruntung, Banjarmasin punya banyak yayasan dan lembaga yang menaungi anak yatim. Saya tinggal memilih salah satu di antaranya. Hari ini, aku memilih Yayasan Rumah Yatim sebagai lokasi berbagi tali kasih.
Organisasi yang bernama lengkap Yayasan Rumah Arroman Indonesia itu punya puluhan anak asuh di Banjarmasin. Jenjang pendidikannya mulai dari SD hingga SMA. Di sekolahnya, banyak di antara mereka yang berprestasi.
Teteh, pengasuh anak yatim yang menemani kami, memulai cerita. Katanya, warga Banjarmasin tergolong murah hati. Tidak sulit mencari dan menghimpun donasi untuk menyekolahkan anak-anak yatim. Sehingga yayasan tinggal berfokus memastikan kualitas pendidikannya saja.
Mendengar pernyataan itu, hati kecil saya mengucap syukur. Alhamdulillah.
Hari ini, Teteh mengajak 15 orang anak asuhnya untuk berbuka puasa bersama kami. Sebagian lagi sudah ada janji buka bersama dengan sebuah perusahaan. Jadilah tinggal kami di kantor yayasan yang juga difungsikan sebagai rumah tinggal bagi sebagian anak asuh.
Menunya sederhana. Nasi ayam tahu tempe goreng plus lalapan, dibungkus pakai kotak. Harga per porsinya hanya dua puluh enam ribu perak. Kami beli 25 kotak untuk berjaga-jaga. Ditambah sekarton air mineral seharga Rp25.000. Jadi, total biaya Rp675.000 saja.
Dengan biaya segitu kita sudah bisa berbagi kebahagiaan bersama belasan anak yatim yang membutuhkan uluran tangan. Biaya makan untuk kami sendiri selaku donatur sudah termasuk di dalamnya.