Liburan itu perlu direncanakan dengan matang. Terutama kalau menyangkut urusan keuangan atau finansial. Jangan sampai berutang gara-gara kebelet ingin liburan. Yang ada, pulang liburan, bukannya senang, malah terjerat utang.
Sebagai langkah awal, pisahkan tabungan liburan dengan rekening operasional. Jangan dicampur. Sebab upaya itu akan melatih kita untuk berdisiplin dalam mengatur keuangan.
Langkah selanjutnya, selalu sediakan dana untuk pengeluaran tak terduga. Namanya liburan, pasti ada saja aktivitas yang tidak masuk dalam rencana semula. Mulai dari membeli oleh-oleh untuk keluarga di rumah, perpanjang hotel, hingga makan-minum.
Agar lebih hemat, selalu pesan tiket pesawat dan kamar hotel jauh-jauh hari sebelum liburan. Biasanya ada tarif spesial. Manfaatkan juga promo atau diskon dari agen perjalanan atau penyedia jasa wisata.
Ketiga: Lupakan Pekerjaan
Buat apa staycation kalau ujung-ujungnya harus bekerja? Ingat, kesehatan mentalmu juga perlu dijaga. Semua ada waktunya. Ada kalanya bekerja, ada pula saatnya liburan.
Jangan terbolak-balik. Ketika bekerja malah kepikiran liburan. Saat berlibur malah kepikiran kerjaan. Fokus pada apa yang sedang Anda kerjakan. Ketika sedang menjalani cuti bersama, ya, fokus liburan saja.
Saran saya, matikan notifikasi grup WA kantor. Bahkan untuk sekadar mengucapkan selamat Idulfitri. Tenang saja, ihwal bermaaf-maafan bisa Anda lakukan ketika acara halalbihalal kantor nanti. Ketika sudah pulang berlibur.
Lagipula, semangat staycation itu melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari. Bukan sebaliknya. Fakta mengatakan, orang yang bahagia akan lebih produktif saat bekerja. Berbahagialah selama liburan, supaya makin produktif ketika sudah kembali bekerja.
Keempat: Pilih Akomodasi yang Nyaman