Iya, kami bahagia
Pelangi itu tak ubahnya sosok ksatria
Ia selalu ada untuk membasuh luka
Ia selalu tegar dalam menepis bimbang
Ia selalu hadir demi memberi pasti
Dan ia selalu berenergi saat menaruh apresiasi
Maka ketika ia berkata, “Aku harus pergi”
Batin kami lantas menjerit, tiada daya memendam getir
Kata-katanya bagai terompet sangkakala yang siap menutup tirai bahagia
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!