Dalam hidup, ada kalanya kita diuji dengan berbagai kesulitan. Supaya ketika lulus nanti, kita bisa mensyukuri betapa nikmatnya rasa kemudahan. Sekadar contoh: transfer dana antarbank.
Bagi yang hidup di kota besar, mungkin Anda tidak pernah mengalami kesulitan. Lain halnya dengan mereka yang tinggal di daerah terluar. Kalau tidak ada Jaringan PRIMA, boleh jadi hidup mereka akan terlunta-lunta.
***
Analogi di atas bukanlah isapan jempol belaka. Menjalani hidup di daerah terluar memang tidak semudah tinggal di kota besar. Kendatipun hanya empat hari, saya paham betul bagaimana rasanya tersudut di pelosok negeri.
Sebagai analis ekonomi, saya memang sering ditugaskan ke berbagai penjuru Nusantara. Â Tujuannya satu saja. Supaya sajian analisis yang saya hasilkan menjadi lebih berbobot dan sarat makna.
Dengan begitu, kajian terbitan lembaga tempat saya bekerja, nantinya bisa dimanfaatkan oleh berbagai pemangku kepentingan. Khususnya sebagai acuan untuk mengambil kebijakan seputar perekonomian.
Satu waktu, saya ditugaskan ke Siau untuk menata seminar ekonomi yang dihadiri oleh pelaku usaha lokal. Asal tahu saja, Siau adalah salah satu pulau terluar di Indonesia. Letaknya tepat di belahan utara Sulawesi Utara.
Siau belum punya bandara. Satu-satunya transportasi hanyalah kapal laut yang bertolak dari pelabuhan Manado setiap pukul delapan pagi.
Itu pun kalau ombak sedang tidak tinggi. Apabila hal sebaliknya terjadi, maka Siau tidak ubahnya dengan pulau terisolasi. Lantaran tak punya pilihan lain dan tugas mesti diselesaikan, saya pun berdoa agar cuaca tetap baik-baik saja.
Sebenarnya, urusan transportasi bukanlah satu-satunya kendala. Ada ketimpangan lain yang jauh lebih nestapa. Kendala itu berupa penerangan dan telekomunikasi.