Lebih baik mengunjunginya walau hanya sekali, daripada mendengarnya ribuan kali.
Hidup ini memang tak pernah bisa ditebak! Aku bergumam sambil memandangi gulungan awan dari balik jendela. Menanti burung besi yang kutumpangi mendaratkan ketiga kakinya di muka bumi.
Bekerja sebagai seorang analis, memaksaku untuk senantiasa duduk manis di balik meja. Memilah dan mengolah deret angka, serta menyajikannya dalam sebuah analisis sarat makna. Ya, gitu-gitu saja.
Namun kemarin lusa, aku mendapat kabar gembira. Atasanku tiba-tiba memberi tugas yang tak disangka-sangka. Ia berkata, aku harus segera pergi ke ujung Nusantara esok lusa. Mendampingi tim sebelah yang memang biasa bertugas ke sana.
Endorfin dalam tubuhku seketika menyebar ke seluruh tubuh. Menarik otot-otot di wajahku yang biasanya kusam, menjadi sedikit lebih cerah karena tersenyum lebar. Tanpa berpikir panjang, aku langsung berkata, "siap, laksanakan!"
Memang benar, ini adalah sebuah tugas. Namun aku tahu, waktu kami cukup senggang di sana. Jikalau tugas sudah selesai, kami bisa mengunjungi berbagai destinasi wisata lokal. Hitung-hitung sambil menunggu jadwal penerbangan pulang.
Aku memang gemar melancong ke berbagai Tempat Wisata. Terutama destinasi wisata yang menyuguhkan keunikan budaya atau keindahan alam. Semakin jauh dari keramaian, semakin menyenangkan. Sejenak melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan, sah-sah saja, bukan?
Geruduk! Suara roda tiba-tiba menampar landasan dengan kencang, membuyarkan lamunanku. Memberi sinyal kepadaku dan enam puluh dua penumpang lainnya, bahwa kami telah tiba dengan selamat.
Akhirnya, sampai juga.
Meski sebenarnya hard landing, entah mengapa bagiku kali ini terasa empuk-empuk saja. Apalagi ketika mendengar suara merdu pramugari dari pengeras suara:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!