Seperti nasi, batik sejatinya tidak bisa dipisahkan dari keseharian kita. Sejak dulu, batik telah menjadi salah satu seragam wajib aparatur sipil negara, pegawai kantoran, maupun pelajar. Bahkan, karena kelaziman mengenakan batik pada hari Jumat, kita kemudian mengenalnya sebagai hari batik.
Dalam berbagai kegiatan dan acara, seperti pernikahan, upacara keagamaan, hingga acara kenegaraan, batik pun senantiasa menjadi busana pilihan bangsa Indonesia.
Batik juga merupakan cerminan ragam budaya Indonesia. Masing-masing daerah memiliki motif yang khas, berbeda, serta sarat akan simbol dan filosofi kehidupan masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, batik dikenal sebagai salah satu warisan budaya Nusantara.
Sejak tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO telah menetapkan Batik Indonesia sebagai warisan budaya kemanusiaan nonbendawi (intagible cultural heritage of humanity). Untuk memupuk kebanggaan dan melestarikan Batik Indonesia, sejak saat itu pula kita memperingati tanggal 2 Oktober sebagai hari batik nasional.
Pertama, batik merupakan salah satu sumber devisa Negara. Mengutip Republika.co.id (18/5), Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM), Gati Wibawaningsih, menjelaskan bahwa Batik Indonesia mampu menjadi pemimpin pasar batik dunia.
Kinerja ekspor Batik Indonesia juga meningkat setiap tahunnya. Sepanjang tahun 2017, nilai ekspor batik nasional tercatat sebesar 58,46 juta Dolar AS. Fakta tersebut layaknya angin segar bagi perekonomian nasional, terutama di tengah pelemahan nilai tukar Rupiah dan melebarnya defisit transaksi berjalan seperti sekarang ini.
Sejalan dengan program pemerintah yang terus mendorong aktivitas ekspor, batik diharapkan dapat menjadi salah satu motor penggeraknya. Dengan memanfaatkan momentum hari batik nasional ke-9 pada 2 Oktober 2018 nanti, batik dapat menjadi obat yang pas untuk mencegah pelemahan nilai tukar lebih dalam.
Kedua, industri batik merupakan industri yang padat karya. Masih dari sumber yang sama, total tenaga kerja yang diserap oleh industri batik nasional mencapai lebih dari 15.000 orang. Oleh karenanya, industri batik memiliki peran yang penting dalam mengatasi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan bangsa.