Kedua, latihan presentasi. Aku sudah terbiasa tampil di depan pelajar, sehingga hanya perlu latihan dua hingga tiga kali lagi. Tidak lupa, aku juga menanamkan sugesti positif, bahwa kali ini aku pun presentasi di hadapan pelajar---meski pelajar yang sudah lulus sejak dua puluh tahun lalu.
Terakhir, penampilan. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa penampilan memegang peranan penting dalam kesuksesan sebuah presentasi. Betapa tidak? Sebelum mulut berbicara dan gerak tubuh berirama, hal yang pertama kali dilihat oleh peserta adalah penampilan sang presenter.
Penampilan yang baik dan enak dipandang, akan menarik atensi audiens. Berpenampilan baik juga turut meningkatkan rasa percaya diri seorang presenter. Pun demikian sebaliknya. Penampilan yang kurang pas, akan cepat menimbulkan kebosanan bagi penonton. Meskipun materi presentasi dibuat tanpa cela, akan menjadi tiada berarti bila audiens tidak menunjukkan atensinya.
Dalam momen-momen penting seperti kali ini, batik yang kupilih bukanlah sembarang batik. Batiknya haruslah Batik Indonesia berkualitas tinggi. Aku pun memutuskan untuk membeli batik baru. Supaya makin fresh dan tambah percaya diri.
Karena tinggal di Jakarta, aku langsung mengunjungi gerai batik asli kampung Trusmi Cirebon yang ada di Jakarta. Di daerah asalnya, produsen batik milik pasangan muda, Ibnu Riyanto dan Sally Giovanny, ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Deretan koleksi premium langsung kuterawang sesampainya di sana.
Setelah setengah jam mencari, akhirnya pilihanku jatuh pada si ungu yang menawan. Tidak lupa, kubelikan satu lagi yang berwarna merah membara untuk ibuku di rumah. Hitung-hitung meminta doa kepada ibu, agar anaknya diberi kemudahan saat presentasi. Doa ibu, adalah doa yang cepat terkabul, bukan?
"Batiknya keren banget, Mas. Beli di mana?"
Selain untuk presentasi, Batik Indonesia juga menjadi busana andalanku dalam menghadiri berbagai momen penting. Yang terkini, aku juga mengenakan "si ungu" saat menghadiri peluncuran buku antologi karyaku dan tujuh kawan penulis lainnya pada Puspiptek Innovation Festival 2018 tanggal 27 September 2018 yang lalu. Bagaimana? Keren, kan?