Namun, hangatnya diskusi yang kami lakukan sejak tadi membuat segala ketidaksempurnaan di siang itu menjadi sirna. Bersama siapa kali ini jauh lebih bermakna daripada di mana.
Bagaimana upaya Saya dan Istri yang harus menyesuaikan pola kehidupan di Jakarta yang sangat berbeda dengan di Manado sebelumnya. Saya juga menceritakan niat Saya untuk mewujudkan cita-cita Istri yang ingin melanjutkan studi ke jenjang magister tahun ini.
Dengan sabar, Ibu mendengarkan setiap kata yang Saya ucapkan sambil terkadang memberikan masukan dan saran yang membangun. Ibu juga bercerita mengenai rencana pensiun yang akan dijalaninya pada tahun ini.Â
Tekadnya sungguh bulat dan kuat. Berbekal pengalaman kerja di dunia perbankan selama puluhan tahun, Ibu memilih untuk tetap mengabdikan diri selepas purna tugas nanti. Mengajar atau menjadi pengurus di sebuah organisasi keuangan merupakan sebuah pilihan yang menanti keputusannya dalam beberapa bulan ke depan. Apapun pilihannya nanti, Saya berdoa agar Ibu selalu kuat dan sehat dalam melakoninya.
Di sela waktu luangnya, sebenarnya Ibu telah disibukkan dengan bermain bersama cucu-cucunya yang kini sudah berjumlah empat. Satu dari kakak pertama Saya, dan tiga dari kakak kedua Saya. Dengan raut berbinar, Ibu menunjukkan beberapa foto yang sempat diambilnya saat menghabiskan liburan bersama cucu pertamanya di Bali dua bulan yang lalu.
Ibu juga mengajarkan Saya bahwa keluarga akan menjadi tempat sekolah pertama bagi seorang anak dalam mempelajari perilaku bersosialisasi. Keluarga juga harus menjadi tempat yang nyaman bagi seorang anak dalam menyalurkan sifat sosialnya, yaitu berbagi cerita, baik di saat bahagia maupun merana. Dan yang paling terpenting, keluarga yang baik adalah keluarga yang mampu memberikan rasa aman bagi seluruh anggotanya.
Untuk membentuk sebuah keluarga yang baik, dibutuhkan upaya untuk terus menjaga dan memelihara kehangatan keluarga, seperti pertemuan Saya dengan Ibu kali ini. Saya merasa beruntung memiliki seorang Ibu yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya sepanjang masa, dari sejak Saya berada di dalam kandungan, hingga kini telah dewasa dan memiliki keluarga kecil sendiri.Â
Pelajaran yang didapat dari pertemuan dengan Ibu kali ini akan menjadi teladan penting bagi Saya dan Istri dalam membina rumah tangga, memiliki dan membesarkan buah hati nantinya.