Seperti yang sudah diulas, data kartu Anda akan tersimpan dalam pita magnetic berwarna hitam yang berada di bagian belakang kartu. Pelaku kejahatan bermodal mesin gesek pembaca kartu (skimmer) dengan sangat mudah akan memperoleh data di kartu Anda apabila kartu berpindah tangan. Bagi pelaku kejahatan, data ini kemudian akan digunakan untuk membuat kartu baru ataupun berbelanja secara on-line.
Untuk memitigasi risiko skimming, Anda dianjurkan senantiasa menjaga baik-baik kartu Anda. Jangan sampai berpindah tangan, termasuk kepada pramusaji ketika Anda membayar makanan di sebuah restoran. Bawalah kartu Anda ke kasir secara mandiri untuk menghindari risiko skimming. Selain itu, senantiasa waspada dan perhatikan bentuk mesin ATM ketika Anda memasukkan kartu di mesin ATM. Segera pindah lokasi apabila Anda menemukan alat asing di mesin ATM yang mungkin saja merupakan sebuah skimmer.
Phising (Menipu dengan Rayuan Elektronis)
Senang berbelanja on-line? Pernah mendapat e-mail yang menawarkan produk favorit dengan harga murah? Hati-hati, karena risiko phising sedang mengintai Anda.
Pelaku kejahatan bermodus phising biasanya akan memperhatikan kebiasaan dan hobi Anda. Contohnya Anda senang berbelanja produk kecantikan melalui on-line shop, maka pelaku kejahatan akan mengirimkan e-mail kepada Anda yang menawarkan barang favorit Anda berharga miring dengan menyertakan tautan palsu. Begitu Anda terpancing dan masuk ke dalam tautan tersebut, Anda akan diminta data penting seperti password e-mail / sosial media, data kartu kredit, dan data-data lainnya. Pelaku kejahatan akan menggunakan data Anda untuk melakukan kejahatan seperti menggandakan kartu, berbelanja on-line dengan menggunakan data Anda, hingga mengakses ke internet banking Anda.
Social Engineering (Manipulasi Psikologis)
Contoh sederhana dari modus social engineering adalah kasus SMS "papa minta pulsa" atau "uangnya ditransfer ke rekening ini saja". Pelaku kejahatan akan menggunakan trik psikologis untuk mendapatkan celah dalam menguak data rahasia Anda ataupun "menghipnotis" Anda untuk melakukan transaksi.
Bagi Anda yang sedang menjual barang di situs belanja on-line, waspadalah karena pelaku kejahatan social engineering sangat suka hal seperti ini. Mereka akan berpura-pura sebagai pembeli dan mengatakan bahwa telah mentransfer uang ke rekening Anda dan memancing Anda pergi ke mesin ATM untuk mengecek saldo. Setelah Anda berada di mesin ATM, Anda akan dimanipulasi untuk mentransfer dana kepada pelaku kejahatan.