Pendidikan di kota dan di daerah sangat berbeda. Hal ini dikarenakan bahasa yang dipelajari di kota hanyalah bahasa Indonesia dan Inggris, sedangkan di pondok pesantren walaupun mereka menganut agama islam dan diwajibkan hal tersebut, mereka menambahkan bahasa Arab ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Program yang mereka anut pun juga berbeda, dimana kehidupan sehari-hari mereka harus menggunakan bahasa-bahasa tertentu, antara bahasa Inggris atau bahasa Arab. Namun, mereka tetap tekun dan semangat belajar untuk lulus dari pondok pesantren tersebut.
Dalam ekskursi ini, tak sangka juga nilai-nilai pendidikan seperti Compassion, Conscience, Competence, Commitment, dan Leadership (4C1L) menjadi inti dari pengalaman Ekskursi 2024. Dalam kegiatan ini, kami diajak untuk menghidupi nilai-nilai tersebut secara nyata, tidak hanya dalam lingkungan sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya apa yang diajarkan di ruang kelas, tetapi juga bagaimana kita memahami dunia melalui interaksi langsung. Menurut saya, ekskursi harus menjadi salah satu kegiatan yang tetap dijalankan setiap tahun oleh para siswa kelas 12 untuk memahami keterbukaan dan pembelajaran mereka di masa depan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H