Mohon tunggu...
Siti Salamah
Siti Salamah Mohon Tunggu... -

saya guru di salah satu sma negeri di indonesia, sedang mencoba untuk menulis...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UN oh UN

21 April 2012   15:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum Wr.Wb

UN sma baru selasai kamis kemari (19-4-2012), lalu saya baca berita di internet bahwa UN SMA TIDAK ADA KECURANGAN menurut menteri pendidikan Indonesia kita. dari semua pemberitaan di televisi, banyak sekali kecurangan dan terekam, bahkan saya pun menemukan kecurangan tersebut, lalu ada sekitar 200 pengaduan tentang kecurangan UN, apa pak menteri ga baca ya? atau ga nonton tv? atau takut pada kenyataan sehingga hanya melihat hasil bahwa UN semuanya LULUS dianggap berhasil?

saya menantang pak menteri turun kelapangan, kapasitasnya sebagai rakyat dan lihat kecuranagan itu dengan mata kepala sendiri (klo perlu nyamar jangan bawa pengawal dan mobil mewah). betapa UN itu banyak kecurangan. saya guru dan merasa terusik melihat kenyataan dan terganggu rasa integritas saya karena tidak berhasil mengatasi kecurangan itu. hanya bisa ngedumel dan curhat di sini (dengan harapan pak mentri baca). saya merasa gagal menerapkan pola-pola kejujuran selama 3 tahun, apabila ternyata di UN ada 'oknum' guru yang mau jadi korban sebagai tim sukses UN dengan cara curang (mending klo dikasih duit 1 trilliun, sebanding sama dosanya).

saya terusik begitu tahu ternyata anak didik saya ada yg mengaku mendapatkan jawaban-jawaban sumber yang dipercaya dan kirim lewat sms sesaat setelah mendapatkan soal dari rayon.

saya terusik, ketika mengawas ternyata saya kedapatan hp dari salah satu peserta UN dan begitu dilihat di sms nya terdapat bocoran jawaban UN 5 kode sekaligus dan didapat 1 jam sebelum UN di mulai.

saya terusik, ternyata saya  mengajar selama 3 tahun, tetapi dicurangi oleh UN...

dan saya terusik, ternyata semua guru pendidik GAGAL menerapkan kejujuran dan MORAL baik selama proses pendidikan karena ternya masih ada oknum guru yang mau jadi tim sukses demi hasil UN sangat baik yang dilaporkan pada pak menteri yang terhormat.

harusnya pemerintah jangan lihat hasil akhir, tapi lihatlah proses anak-anak belajar, karena kemampuan mereka sesungguhnya adalah selama proses tersebut. dan mereka akan di seleksi oleh alam pada akhirnya siapa yg memang bagus dan siapa yg gagal dalam ujian kehidupan yang sebenarnya. dan perhatikan mental mereka apabila dinyatakan tidak lulus.

SAYA SETUJU UN PAK SEBAGAI EVALUASI PROSES BELAJAR, TETAPI TIDAK SETUJU SEBAGAI STANDAR KELULUSAN. tolong baca dan renungkan agar pendidikan Indonesia lebih baik pak Menteri Pendidikan Indonesia yang terhormat. ini adalah sebuah isi hati tentang potret buram pendidikan Indonesia.

wassalamualaikum wr. wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun