Hanya tangis menyeruak dalam keheningan
Bendungan rasa yang tak bisa tertahan
Dari kejauhan….
Inginku memanggilnya dan berlari mendekap jiwanya
Namun, ragaku mematung terpaku oleh luapan emosi
Lirih ku berkata mengucap namanya
Tetes embun mata terjatuh seiring tubuhku menyentuh tanah
Kumohon tengoklah aku, walau tak sedetik
Waktuku tak banyak untuk berkata “Aku Cinta Kamu”
Dia berlalu, matakku mengatup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!