“tidak peduli sebaik apapun yang dulu saya lakukan, hingga berdarah saya mengerjakan tugas yang telah diberikan, saya hanya akan menjadi penjahat di mata mereka” matanya mulai berair.
“jadi, kamu ingin tetap di dalam bui menjijikan ini?” nada pak polisi mulai meninggi.
“lebih baik seperti itu pak...” gadis itu terseyum pahit.
polisi itu terlihat menyerah mendengarkan pernyataan gadis itu, tapi dia berjanji akan membantu si gadis keluar dari tempat itu. kini polisi itu melangkah menjauh dan menutup ruangan itu yang membuat cahaya yang masuk dalam ruangan itu semakin mengecil.
gadis itu meringkuk, sendirian, gelap, dan diam.
karena bagi mereka dia adalah penjahat.
“jika aku memberikan bunga dan menuliskan surat untuk kelulusanmu, bukan berarti aku menyukaimu”
“juga jika aku menodongmu pisau dan mengancammu, bukan berarti aku ingin membunuhmu”
“jika yang mereka ceritakan hal baik tentangku, dan kau meng”iya”kannya.. bisakah kau bertanya padaku “apakah itu benar?”
juga jika yang mereka ceritakan adalah hal buruk mengenaiku, dan kau juga meng”iya” kannya.. bisakah juga kau mengkonfirmasinya “apakah dirimu seperti itu?”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H