Mohon tunggu...
Nuri Nabila Nurohmah
Nuri Nabila Nurohmah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Sains Agribisnis IPB

Haii, Welcome to my first post, hope you enjoy it!

Selanjutnya

Tutup

Money

Kokohkan UMKM Gula Aren, Tumbuhkan UMKM Indonesia

14 Desember 2021   23:30 Diperbarui: 14 Desember 2021   23:35 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang memiliki peranan penting dalam perekonomian Negara Indonesia, baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi jumlah usahanya (Rudjito, 2003). UMKM merupakan salah satu unit usaha yang merupakan urat nadi perekonomian nasional. 

Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) bulan Maret 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07% dan mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42% dari total investasi di Indonesia (Kemenkeu, 2021).

Adanya pandemi covid-19 secara tidak langsung telah membawa perekonomian nasional ke arah resesi ekonomi. Tidak hanya berimbas pada perusahaan-perusahaan besar, UMKM juga merupakan salah satu sektor yang terpukul oleh adanya pandemi Covid-19 dan berpengaruh cukup besar terhadap turunnya perekonomian Indonesia. 

Berdasarkan hasil survei dampak pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) pada tahun 2020 sebanyak 94,69 % UMKM mengalami penurunan penjualan lebih dari 75% dialami oleh 49,01% usaha ultra-mikro, 43,3% usaha mikro, 40% usaha kecil dan 45,83% usaha menengah. 

Namun demikian, pemerintah telah berupaya untuk memulihkan perekonomian UMKM di Indonesia, sehingga beberapa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia masih mampu menjadi penopang stabilitas perekonomian nasional pada kondisi pandemi Covid-19.

UMKM Gula Aren

Gula aren merupakan salah satu produk UMKM yang sudah menjadi komoditas di beberapa daerah di Indonesia. Jika kita telisik secara mendalam, masyarakat Indonesia sejatinya tidak bisa terlepas dari budaya mengonsumsi gula. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, konsumsi gula Indonesia sejak 2017 hingga 2019 yakni 5,1 juta ton. Sementara, pada 2020 dan 2021 diperkirakan konsumsi tersebut naik menjadi masing-masing 5,2 juta ton dan 5,3 juta ton. 

Jika dilihat dari kacamata bisnis, tentu hal ini merupakan sebuah potensi besar yang menjanjikan bagi para pelaku bisnis khusunya UMKM gula aren yang merupakan salah satu produk gula yang memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh gula tebu.

Adapun keunggulan dalam proses pembuatan gula aren dapat dilakukan langsung oleh masyarakat melalui industri rumahan, dalam hal ini adalah UMKM berskala kecil dan tidak memerlukan mesin-mesin canggih seperti pada pabrik gula serta memudahkan para pelaku UMKM gula aren dalam memproduksi gula aren. 

Selain itu, harga gula aren yang ditawarkan cukup menggiurkan dan gaya hidup masyarakat yang mulai mengganti penggunaan gula pasir dengan gula aren semakin membuka peluang besar bagi UMKM gula aren. 

Bahkan beberapa industri gula aren di Indonesia bukan hanya menembus pasar domestik namun sudah mampu merambah pemasaran gula aren secara ekspor. Lantas bagaimana mengangkat UMKM gula aren skala kecil agar mampu eksis dan meluas di pasaran, di tengah kemelut pandemik ini?

Dibalik besarnya potensi keuntungan yang diperoleh dari produk gula aren, tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak sekali UMKM gula aren skala kecil yang menghadapi berbagai tantangan untuk bisa up produknya ke pasar-pasar yang lebih luas. Seperti diketahui bahwa UMKM gula aren skala kecil hanya mengandalkan pemasaran secara lokal di daerahnya masing-masing. 

Terlebih lagi, pengolahan gula aren yang masih menggunakan semi tradisional dan pendapatan bahan baku hanya mengandalkan dari alam dan produksi yang dihasilkan hanya bergantung kepada pasokan bahan baku yang tersedia.

Namun demikian, di tengah pandemik Covid-19 yang mendera, permintaan terhadap gula aren mengalami kenaikan dan menjadi salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM gula aren skala kecil untuk dapat memenuhi permintaan pasar tersebut. 

Sebabnya adalah gula aren yang dikenal memiliki kelebihan manfaat dibandingkan dengan gula pasir diperlukan masyarakat sebagai campuran membuat minuman untuk daya tahan tubuh. 

Adanya lonjakan permintaan gula aren tersebut secara tidak langsung memaksa UMKM gula aren untuk mampu survive dan berupaya mengambil peluang tersebut sebagai langkah mengembangkan UMKM gula arennya. Berkaitan dengan hal tersebut, peningkatan permintaan tersebut memberikan keuntungan bagi UMKM gula aren dan secara tidak langsung telah memberikan perannya dalam menopang perekonomian nasional.

Sebagai UMKM yang cukup banyak tersebar di berbagai daerah, UMKM gula aren ini tidak hanya sekedar mencari keuntungan semata, tetapi bagaimana UMKM gula aren dapat berkembang dan bertumbuh di berbagai keadaan dan tetap menjadi penopang perekonomian nasional yang eksis serta mensejahterakan para pelakunya. 

Dari hal ini, perlu pendekatan dan kebijakan pemerintah yang mampu menumbuhkembangkan UMKM di Indonesia secara menyeluruh dan berdampak pada UMKM Indonesia. Masih banyak tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM gula aren dan perlunya solusi dalam upaya mengembangkan dan menumbuhkan UMKM tersebut.

UMKM gula aren yang tersebar di berbagai daerah pada umumnya masih berskala rumahan dan perlu perhatian dari pemerintah. Untuk mampu eksis dan memasarkan produk gula aren secara luas tentunya perlu memperhatikan beberapa hal dalam proses produksi gula aren. 

Tuntutan berbagai standar mutu produk gula aren menjadi salah satu tantangan yang dihadapi pelaku UMKM gula aren agar mampu merambah pasar yang lebih luas lagi dan mendapat profit yang lebih besar lagi. Selain itu, terbatasnya bahan baku gula aren (nira) yang hanya memanfaatkan keadaan alam ini membuat pelaku UMKM gula aren belum mampu memenuhi permintaan pasar yang banyak.

Dalam rangka mengkokohkan UMKM melalui UMKM gula aren ini tentu perlu berbagai solusi untuk mengentaskan permasalahan yang disebutkan. 

Kerjasama  antar stakeholder yang bertanggung jawab serta pelaku UMKM gula merah sangatlah diperlukan guna menumbuhkembangkan UMKM gula aren melalui berbagai pembenahan segi manajerialnya (kemampuan manajemen, produksi, pemasaran dan sumber daya manusia). 

Tentu dalam pelaksanaanya tidak bisa diperoleh secara instan, namun perlu waktu dan proses yang cukup lama. Namun secara perlahan, langkah-langkah pengembangan UMKM gula aren ini dapat berjalan dengan baik dan tentunya tidak terlepas dari monitoring dan program pendampingan secara continue.

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah terhadap UMKM gula aren maupun UMKM yang bergerak di bidang lainnya guna menumbuhkembangkan UMKM selain melalui berbagai kebijakan UMKM yang berlaku juga dapat dilakukan dengan melakukan pendampingan peningkatan kualitas, dukungan sarana dan prasarana produksi guna meningkatkan kualitas produk ditingkat industri rumah tangga dan pengembangan inovasi melalui teknologi tepat guna yang mendukung standar peningkatan mutu produk serta penguatan standar mutu agar produk gula aren yang dihasilkan oleh UMKM tersebut dapat diterima oleh pasar lokal maupun manca negara.  

Dalam rangka mengkokohkan kembali UMKM di tengah pandemi dan bertahan di berbagai keadaan, pemanfaatan inovasi dan teknologi merupakan beberapa hal yang dapat dijadikan solusi penguatan UMKM di Indonesia. 

Dengan beberapa hal di atas diharapkan mampu mendukung peningkatan kualitas dan pemasaran produk UMKM di Indonesia yang terdiri dari berbagai jenis UMKM. Tentunya hal ini tidak terlepas dari peran pemerintah yang mempunyai tanggung jawab guna mengembangkan kembali langkah UMKM agar tetap produktivitas.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun