Mohon tunggu...
Nur MajidPutri
Nur MajidPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Farmasi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ten Stars of Pharmacist

31 Mei 2022   14:52 Diperbarui: 31 Mei 2022   14:58 39227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa sih sebenarnya apoteker itu? Apoteker adalah health care provider yang memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien dan juga seseorang yang memiliki keahlian dalam pembuatan obat dalam arti luas. Farmasis/ apoteker merupakan salah satu kata yang cukup umum bagi masyarakat. Namun, tidak banyak orang yang tahu pekerjaan sebenarnya dari seorang apoteker. 

Beberapa mungkin mengenal apoteker sebagai “pembuat obat” atau bahkan “penjaga apotek”. Hal tersebut bukanlah suatu pendapat yang salah, namun kurang tepat untuk seorang apoteker yang sekolah di universitas selama 4 tahun dan 1 tahun sekolah profesi apoteker. Oleh karena itu dibuatlah konsep yang menggambarkan peran apoteker dalam pelayanan kesehatan yaitu Stars of Pharmacist

Pada tanggal 7 Maret 2014 World Health Organization (WHO) mencetuskan istilah Seven Stars of Pharmacist, dan seiring berjalannya waktu terjadi penambahan menjadi Nine Stars of Pharmacist hingga Ten Stars of Pharmacist.

Ten Stars of Pharmacist terdiri dari Care giver, Decision maker, Communicator, Manager, Life long learner, Teacher, Leader, Researcher, Entrepreneur, dan Agent of positive change. Seorang farmasis/ apoteker memiliki tugas yang sangat penting, baik itu dari pihak dokter maupun pasien. Berikut adalah penjelasan mengenai Ten Star of Pharmacist :

 

1. Care giver

Apoteker harus mampu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien atau masyarakat dengan sikap yang santun dan mengutamakan kepedulian. Kepedulian tersebut menunjukkan bahwa seorang tenaga kerja memiliki rasa empati dan simpati yang besar terhadap pasiennya.

2. Decision maker

Apoteker harus mampu membuat keputusan yang baik dengan cepat dan tepat. Pada saat bekerja pada administrasi apotek beberapa pasien akan bertanya terkait obat apa yang harus digunakan dengan keluhan penyakit tertentu, pasien juga dapat menanyakan berapa dosis yang tepat dan cara pemakaian hingga penyimpanan obat tersebut.

3. Communicator

Apoteker harus mampu menjelaskan dan memberikan pemahaman. Pada saat di apotek ataupun di rumah sakit, seorang apoteker harus bisa menjelaskan secara singkat, padat, dan jelas jika ada pasien yang bertanya atau meminta penjelasan terkait obat. Selain itu, seorang farmasis juga bisa melakukan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman dengan penjelasan yang baik.

4. Manager

Farmasis harus menjadi seorang yang handal dalam mengelola dan mengatur apotek dan juga pada saat proses pembuatan obat harus dilakukan dengan ketelitian tinggi untuk menghindari terjadinya kesalahan. Selain itu, farmasis juga harus bisa melakukan management di tempat kerjanya dengan baik.

5. Life long learner

Sebelum menjadi seorang yang memiliki profesi apoteker, harus menempuh pendidikan yang cukup panjang yaitu 4 tahun untuk mendapatkan gelar S.Farm, kemudian harus menempuh 1 tahun pada program profesi apoteker untuk mendapatkan gelar Apt. Setelah melalui semua itu, farmasis masih harus terus mempelajari berulang-ulang dan juga akan selalu ada perkembangan teknologi yang berpengaruh pada pembaruan obat.

6. Teacher

Apoteker harus bisa menjadi pengajar bagi sesama tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat yang memerlukan informasi terkait obat, karena hanya seorang apoteker yang berhak atas hal tersebut. Selain itu, apoteker juga harus bisa menjadi pendidik bagi pasien dan masyarakat.

7. Leader

Apoteker harus bisa memimpin dengan memiliki arah dan tujuan yang jelas agar dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik. Jiwa kepemimpinan harus dimiliki untuk dapat mengambil keputusan dan menghadapi risiko.

8. Researcher

Farmasis harus mampu meneliti dan elakukan riset untuk suatu penemuan baru yang membantu ilmu kefarmasian dan juga dunia kesehatan bagi masyarakat luas. Melakukan pengembangan obat untuk keluhan dan penyakit tanpa efek samping yang merugikan bagi pasien.

9. Enterpreneur

Farmasis harus menjadi insan yang berdikasi dan bermartabat dengan mengembangkan potensi dan kemandirian untuk kesejahteraan masyarakat. Farmasis bisa mendirikan perusahaan obat, makanan, minuman, hingga kosmetik.

10. Agent of positive change

Farmasis harus bisa membawa perubahan yang baik bagi masyarakat terutama pada bidang kesehatan. Jika pasien tidak menaati cara pakai obat maka kewajiban farmasis adalah terus mengingatkan dan menjalaskan cara pakai obat tersebut yang baik agar tercapai hasil terapi yang efektif.

Setelah penjelasan tersebut, sekarang sudah jadi lebih memahami bukan mengenai peran dari seorang apoteker/ farmasis? Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat ya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun